Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kus, Awas Kena Jebakan!

14 Agustus 2019   08:04 Diperbarui: 14 Agustus 2019   08:13 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by: gepeng

SIANG itu, di gedung parlemen Kota Tikus sedang disibukan acara gladiresik pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rasuah Donat (DPRD) baru, periode 2019-2024. 

Mereka semua fokus berlatih menuruti aba-aba pemandu acara dari tahap awal sampai akhir, demi lancarnya acara pelantikan esok hari. Semangat mereka patut diacungi jempol, tak ada satu sesi acara pun dilewatkan. Maklum, anggota baru....

Usai acara gladi, ada beberapa tikus rehat sejenak di balkon dekat meja pimpinan sidang paripurna. Sebut saja namanya si buncit, si botak dan si kurus. 

Si buncit adalah tikus yang sudah ketiga kalinya terpilih jadi anggota dewan. Si botak baru dua kali. Sedangkan si kurus adalah calon anggota dewan baru. Ketiganya tampak akrab dan asik ngobrol tentang acara pelantikan esok hari dan rencana setelah duduk di kursi empuk parlemen.

"Tak besok lo bakal bawa siapa aja?" Tanya sibuncit kepada si botak.

"Wah yang pasti hampir seluruh anggota keluarga dan pendukungku. Jumlahnya bisa nyampe ratusan" Jawab si botak, berbangga hati, karena pendukungnya banyak.

"Kalau kamu rus (panggilan tikus kurus)?"

"Kayanya sama dengan si botak paling juga" Jawabnya, sedikit jaim (Jaga image).

"Oh gitu...! Kalau aku sih sebagai pendulang suara terbanyak, rasanya bisa ribuan tikus. Tapi kalian tenang saja, aku sudah kasih tahu para pendukungku untuk tidak ikut ke acara pelantikan. Bisa-bisa halaman kantor ini penuh sesak oleh pendukungku" Tikus buncit tak mau kalah sombong.

Setelah pamer pendukung masing-masing, si kurus tampak tidak konsentrasi pada obrolan mereka bertiga.Tatapannya kosong, rasanya ada beban berat yang sedang mengganggu pikirannya.

"Hei....kenapa lo malah melamun?" Tanya si buncit. Jelas, si kurus pun kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun