Pada sebuah perjalanan menuju rumahMu
Aku menghitung jarak antara waktu dan rasa rindu
Kesepian lama yang tak pernah hilang
Nyatanya selalu menemani sampai pulang
.
Kemudian kereta nasib pun bergerak menuju keabadian
Tak ada yang tertinggal kecuali kenangan
Nyatanya aku masih menikmati malam dalam sepi
Padahal suara-suara kepedihan memanggil tiada henti
.
Perjalananku menujuMu tidak semudah menikam pilu
Terlebih saat diri terjebak di masa lalu
Tak ada yang lebih diam dari kehangatan yang pergi
Tak ada yang lebih luka dari kenangan yang abadi
.
Tasikmalaya, Juli '25
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI