Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dialog dalam Kepala

6 Januari 2021   09:41 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:38 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: pixabay.com

"Akan aku selesaikan semua urusan perusahaan. Akan aku bagi-bagikan tunjangan kesejahteraan mereka. Kemudian aku akan pelesiran keliling dunia. Banyak tempat indah yang aku belum injakkan kaki di sana."

"Setelah itu kau akan kemana?"

"Akan aku dokumentasikan seluruh perjalananku. Akan aku jadikan pengetahuan dan pelajaran bagi orang setelahku. Siapa tau aku jadi teladan bagi mereka."

"Setelah itu kau akan kemana?"

"Akan aku habiskan masa tua dengan menikmati kemegahanku bersama anak cucuku. Dan hidup bahagia."

"Hanya itu?"

"Memangnya ada yang lain yang lebih menarik?"

"Aku hanya ingin mengatakan. Kau tak akan tinggal bersama anak cucumu dan hidup bahagia. Mereka pasti sangat muak tinggal bersama orang yang sudah sangat tua. Paling-paling kau akan dilempar ke panti jompo bersama dengan komunitasmu. Ketuaanmu pasti membebani mereka."

Dan benar! Langit tak akan runtuh, malam akan terbagi dua. Tidur dan terjaga. Sendiri merana atau ditemani dalam kebersamaan yang tiada tara. Bukan dengan harta. Bukan dengan kekuasaan seluruh dunia. Tapi dengan cinta!

(Sungai Limas, 6 Januari 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun