Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bulan Keberkahan

25 April 2020   22:03 Diperbarui: 25 April 2020   22:26 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku duduk terpaku menatap langit malam
Langit tegak tanpa tiang
Jejeran bintang tergantung tiada tali
Bukti kekuasaan dan kebesaran Ilahi

Kucoba membumbui malam dalam ratapan
Di bulan keberkahan untuk penghambaan
Kembali merangkai lantunan do'a
Sejukkan kembali puing hati kerontang

Malam syahdu bergelayut di bulan keberkahan
Cucuran air mata dalam penghibaan
Perbanyak taubat atas segala kelalaian
Perbanyak zikir atas segala kealfaan

Di bulan penuh keberkahan ini
Kuhanyutkan diri di lautan do'a
Rentetan ujian dan musibah silih berganti
Menghegemoni ruang pikiran melelahkan jiwa
Memohon kesabaran dalam menghadapinya

Pandemi ini sungguh menyesakkan rongga dada setiap insan
Menyisakan dahaga kebersamaan,
Kerinduan ibadah dimasjid lagi
Namun, ah... Harus tetap sabar dan syukur
Yakin ini akan berakhir
Bersama datangnya bulan keberkahan

(Sungai Limas, 25 April 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun