Ya, Padamu!
Dengarkan!
Anai-anai beterbangan
Selesai hujan
Rubung lampu
Di atas kepalaku malam ini
Masuk lewat telinga
Kerubuti otak hingga penuh
Tak ada rongga lainnya
Aku pernah berkata,
Jangan lagi tebar ketakutan
Kau malah tebarkan paku di tengah jalan
Baru saja hujan deras reda
Jalan aspal licin tak ada sampahnya
Mereka akan tau
Itu pekerjaanmu
Dengarkan!
Mengapa masih kau lakukan!
Memangnya kau tak kasihan
Ada ibu di tengah kekhawatiran
Anak semata wayang
Hanya dari gawai suaranya didengarkan
Sorot mata dan senyuman
Ibu ingin memeluknya
Merasakan degup jantungnya
Perantauan!
Benar, tak ada kepulangan
Hingga ibu pulang
Dalam kesedihan
Terpisah
Selamanya ....
(Sungai Limas, 7 April 2020)