Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mudah Terprovokasi Jargon Politik yang Menghipnotis

5 Februari 2024   18:51 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus memilah-milah informasi dan jargon politik yang kita dengar sehari-hari. Kita perlu membaca dan memperoleh informasi dari berbagai sumber, agar kita bisa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi politik di sekitar kita.

Dalam mengidentifikasi jargon politik yang salah atau tidak benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, coba periksa kebenaran fakta yang mendasari jargon tersebut. Apakah data atau informasi yang digunakan untuk mendukung jargon tersebut benar dan akurat? Kedua, perhatikan konteks dan tujuan dari jargon tersebut. Apakah jargon tersebut digunakan untuk tujuan yang jelas dan jujur, atau justru dipakai untuk kepentingan tertentu seperti menyebarkan propaganda atau memecah belah masyarakat?

Ketiga, nilai atau argumen apa yang digunakan dalam jargon tersebut? Apakah nilai-nilai tersebut konsisten dengan tujuan dan keyakinan politik yang dipegang oleh orang tersebut ataukah tidak?

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kita dapat mengidentifikasi jargon politik yang tidak benar secara lebih akurat.

Ada beberapa nilai politik yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi jargon politik yang salah atau tidak benar. Beberapa di antaranya adalah: kebebasan berbicara dan pers, prinsip-prinsip demokrasi termasuk keadilan, kesetaraan, dan keputusan mayoritas, hak asasi manusia, etika politik, dan toleransi terhadap perbedaan pendapat. Selain itu, penggunaan jargon politik yang jelas dan terdefinisi dengan baik dapat membantu mendorong diskusi publik yang sehat dan konstruktif tentang masalah politik yang kompleks.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun