Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru dan pekerja keras, disiplin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ridha dan Rezeki

9 April 2023   09:00 Diperbarui: 9 April 2023   09:06 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasulullah bersabda melalui hadits Riwayat Abu Hurairah "Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu" (HR Muslim). Setan-setan itu tidaklah dibelenggu untuk orang-orang kafir dan orang-orang fasik yang tidak berpuasa. Setan-setan dibelenggu oleh Allah hanya untuk orang-orang yang berpuasa, sehingga terlihat yang menjalankan puasa akan menemukan kemudahan untuk beramal shalih, maka kita dapati tilawah-tilawah kita saat bulan Ramadhan akan lebih banyak, shalat-shalat sunnah kita saat bulan Ramadhan juga lebih banyak dibandingkan diluar ramadhan, sedekah kita dibulan Ramadhan lebih banyak dibanding diluar bulan Ramadhan. Ini membuktikan bahwa setan dibelenggu oleh Allah untuk orang yang berpuasa.

Ketika dibulan Ramadhan ini, kita dimudahkan oleh Allah untuk memperbanyak amal-amal shaleh. Dengan amal shaleh yang kita kerjakan mungkin rezeki kita tidak makin banyak, tapi hati kita semakin ridha dengan segala rezeki yang Allah berikan. Dengan banyaknya ibadah dibulan Ramadhan ini, tidak serta-merta pemasukan rezeki kita tidak makin banyak, tidak lantas bisnis kita semakin maju, tapi percayalah bahwa hati kita akan semakin ridha terhadap apa yang Allah berikan kepada kita. Rezeki kita nikmatin bukan karena banyaknya tetapi karena ridha.

Perhatikanlah pasangan kita, apabila diantara pasangan kita berdua ada hati yang sama-sama ridha, bayangkan diantara kita dengan pasangan kita terjadi perselisihan, saat diantara kita dan pasangan kita tidak ada keridhaan, maka kenikmatan hidup berdua akan terasa kurang. Kita menikmati anak-anak kita, karena kita ridha terhadap mereka. Apabila anak kita melakukan keburukan, sehingga hati kita tidak lagi ridha terhadap mereka, maka disitu kita tidak akan menikmati adanya anak-anak.

Kita tidak bisa menikmati apapun, hanya dengan memilikinya, tapi harus dengan hati yang ridha. Sangat luar biasa bagi orang-orang yang memiliki hati yang ridha. Mereka hanya berpikir tentang apa yang ada, dan tidak berpikir tentang apa yang tidak ada. Orang-orang yang tidak berhati ridha, meskipun pemasukan mereka sehari satu milyar, mereka tidak akan menikmatinya, karena orang-orang yang tidak berhati ridha tidak pernah melihat yang ada, karena selalu melihat yang ada. Orang-orang yang tidak ridha selalu melihat, selalu menginginkan yang tidak ada, sehingga mereka tidak bisa menikmati yang ada.

Adapun orang-orang yang ridha, mereka tidak berpikir tentang yang tidak ada, mereka tidak pernah mengingikan yang tidak ada, sehingga mereka menikmatinya apa yang ada pada diri mereka. Dan inilah yang didapatkan dari ibadah, ibadah tidak membuat harta anda semakin banyak, tapi ibadah membuat hati kita menjadi ridha.

Allah berfirman "sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang selalu setia melaksanakan shalatnya" (Al-Maarij: 19-23)

Watak dasar manusia adalah mengeluh. Ketika manusia mengeluh, Allah mengecualikan beberapa golongan manusia yaitu orang-orang yang melakukan shalat. Allah memberikan hati yang ridha sehingga dia tidak lagi mengeluh dengan ketetapan Allah. Jika kita berada didalam ridha, kita akan berlepas dari keluhan-keluhan, dan jika kita tidak berada didalam ridha, maka kita akan terus mengeluh. Hidup kita sebenarnya sudah sangat nikmat sekali, tetapi menjadi sangat menyakitkan karena keluhan yang sangat banyak.

Amal-amal shaleh yang kita lakukan pada bulan Ramadhan ini, boleh jadi tidak menghentikan ujian kita, tidak mengakhiri kesulitan kita, tapi amal-amal shaleh membuat kita menjadi lebih sabar dalam ujian-ujian hidup. Kita lebih banyak shalat malam, tapi belum tentu sakit kita akan sembuh. Tilawah kita semakin banyak, tapi belum tentu hutang kita lunas. Amal shaleh tidak membuat ujian hidup kita berakhir, tapi amal shaleh membuat kita lebih sabar dan tabah dengan ujian-ujian hidup. Jika Allah mengirimkan ujian, bersama itu pula Allah mengirimkan sabar, itu merupakan kondisi yang sangat indah. Tidak ada orang yang tidak bersedih didalam hidup.

Allah ciptakan manusia dengan keterbatasan dan kelemahan. Diatas keterbatasan dan kelemahan kita menjadi kuat. Gelisah dan takut merupakan naluri manusia, itu fitrah manusia, namun kita dilarang untuk berlebihan. Bagaimana gelisah, takut tidak berlebihan, maka sabar adalah jawabannya. Kalau Allah memberikan sabar, percayalah sabar itu akan menetralisir keadaan.

Semakin kita bersungguh-sungguh beribadah, semakin hati kita mendapatkan kesabaran, dan apabila kesabaran kuat dan kokoh, maka kesabaran akan mengalahkan kegelisahan. Jika kita tidak sabar maka gelisah akan berlebihan, kita akan melakukan hal yang diluar syariat. "Wahai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu" (Al-Baqarah: 153)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun