Sang Sultan bertanya, "Mana telur itu, Abu? Setiap orang dapat satu telur untuk ku, kecuali kau. Kau tak memberikan apapun padaku. Kau tak mencintaiku, kan?" tanya Sang Sultan.
"Hadiahku adalah yang terpenting, Baginda," ujar Abu Nawas.
"Kau tak beri aku apapun, Abu."
"Kuberikan, Baginda," jawab Abu Nawas. "Para menteri yang memberikan anda telur adalah ayam-ayam babon. Ayam babon hanya bisa bertelur kalau ada seekor ayam jago. Saya adalah ayam jago yang membantu sepuluh menteri menghasilkan telur-telur. Tanpa saya, mereka tidak akan dapat memberikan seluruh telur, Baginda."
Semua orang menertawainya. Mereka sepandangan dengan jalan pikiran Abu Nawas.
Madiun, 03 September 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan kader PMII Ashram Bangsa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Â