Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Metaverse Vision Bagian 4 : Imperium Manusia Halu

31 Desember 2021   18:06 Diperbarui: 31 Desember 2021   18:31 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imperium manusia Halu- dokpri istimewa

Potret dunia Maya itu. Lambang story hidupmu dari hari ke hari. Berceloteh dalam pencitraan. Pertarungan antara nyata, yang ditutup tutupi. Agar wow didunia imaji.

Paradigma orang baik. Dicitrakan dalam branding diri. Sempurna tiada cela. Agar dipuja puji semesta metaverse. Sebagai pribadi luhur, tapi bohong. 

Bohong itu jadi kebiasaan. Diulang ulang dalam kaidah munafik akut. Puja puji dunia Maya lebih mencemaskan. Dunia  Imperium Manusia Halu.

Punya Asset banyak, tapi di dunia Maya. Punya kekasih mesra, tapi virtual. Makan enak, tapi khayal. Pergi plesir tapi rebahan dikamar. Semua editan. Pakai kamera jahat. Pura pura bahagia, tapi sedang halu parah. 

Paradigma sakit jiwa. Dalam imperium manusia halu. Yang virtual, tak nyata. Cara sesat dunia baru. Dianggap modern. Canggih. Tapi ora kepanggih. 

Saat semua dipamerkan. Ibadah dan amal buat selfie. Dunia Maya lebih utama. Cara munafik menipu publik. Agar semua terpukau. Tapi sejatinya sedang menipu diri sendiri. Itukah makna kemanusiaan modern?

Malang, 31 Desember 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun