Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Desember 0 km Jogja (bagian 2)

18 Desember 2021   02:48 Diperbarui: 18 Desember 2021   03:08 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desember 0 Km Jogja (bagian 2)

Baca kisah sebelumnya di link berikut 

https://www.kompasiana.com/eko67418/61a67d6306310e54d3294572/desember-0-km-jogja

------------------

Jika aku mencintaimu, aku tak akan bohong. Aku tak akan ingkar. Tak akan lari. Tak akan pergi. Karena cinta ini bukan dolanan.

Desember 0 Km Jogja. Itu jawaban. Jika aku dan kamu, siap Buka lembar baru. Lembar putih. Kitalah yang harus isi. Dengan lukisan terindah.

Sungguh, ini tentang aku dan kamu. Untuk apa malu. Inilah jalan takdir terindah. Tanpa dusta dusta. Jika bersamamu itu, sudah jadi pilihan. 

Kugandeng jemarimu. Melangkah bersama. Kita lupakan yang sudah berlalu. Itu pahit, untuk dikenang. Itu gelap untuk dipandang. Dan kita sudah awali disini. Desember tak harus kelabu. Karena aku telah bersamamu.

Bukan cerita gombal. Bukan dongeng Cinderella. Bukan ande ande lumut. Tapi ini tentang aku dan dirimu.

Sekarang hanya kita berdua, yang kasmaran. Untuk apa nuruti kata orang. Mereka hanya tukang kritik. Sok menyebar fakta otentik. Sok menasehati, tapi berhati iri dengki.

Ingat sayangku. Cinta ini ada diantara kita. Bukan menurut apa kata mereka. Bukan mereka yang atur hidup kita. Tapi kita yang jalani. Milik kita sendiri.

Kulihat senyummu. Kupandang wajahmu. Menyesal, kenapa ini tidak sedari dulu. Saat kita masih muda. Tapi inilah cerita kita. Dipertemukan, setelah badai badai pahit. Yang telah lalu.

Sayup sayup terdengar lagu Katon Bagaskara. Cerita tentang Jogja. Sekarang kita memilikinya. Berjalan berdua, menuju lapang luas. Alun alun keraton kehidupan kita.

Berdua bersamamu, melangkah. Kita tinggalkan semua duka. Dan asmara ini akan abadi. Terpatri bersama romantisnya jogjakarta.

Ini bukan khayali. Aku tak pernah menebar janji janji. Kita sudah lalui bersama. Ramainya Beringharjo. Delman delman dan bapia. Bapak tua yang mengayuh becak. Dan baju lurik dengan blangkon ala Jogja.

Nafas yang menyatu semalam. Dalam dekap bak Rama Shinta. Ini bukan cinta semalam. Ini bukan sedang dolanan. Cinta ini bukan omong kosong. Karena ini juang bersama. Langkah berdua.

Titik 0 km Jogja. Kita mencapainya. Pagi cerah di bulan Desember. Dalam hati gembira. Dalam kesepakatan rasa. Bulan madu milik berdua.

Kisah dua anak manusia. Yang dulu lalui cerita cerita duka. Tapi sekarang, wisuda, bertukar bahagia. Ayo, berjanji, untuk kembali lagi kesini kelak. Kita kenang janji kita di nol km Jogja.

Cinta itu harus berani memulai. Ragu ragu itu, hanya penghalang. Kita telah lulus sayangku. Kita telah sepakat berdua, dan kita akan bersama. Dalam kisah milik kita berdua.

Desember 0 km Jogja. Akan jadi kenangan. Dua anak manusia. Yang tak pernah berjanji. Tapi sepakat jalani. Tanpa keluh kesah. Berjuang bersama, dalam doa. Dan amanat cinta berdua. Menyatu dalam asmaraloka.

Malang, 18 Desember 2021

Oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun