Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Drama dan Kopi

23 Desember 2020   08:12 Diperbarui: 23 Desember 2020   08:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama dan kopi (dokpri Eko Irawan)

Selamat Pagi Hidupku. Sambutmu dengan kopi. Berbaur sakit. Kecewa. Harapan dan cinta. Dalam secangkir drama dan kopi. Pahit dan manis.

Hidup terasa sia sia. Tak semangat. Cita cita kandas. Asa tinggal tuntutan. Yang belum terbukti. Karena tak sepaham. Tak sejalan. Selisih pendapat. Carut marut. Berisi debat kusir tanpa ujung. Tak ada solusi, hanya kisah pahit. Manispun hilang. Drama dan kopi dalam ruang hampa. Tersesat. Terbelenggu. Kesepian, sekalipun ada.

Kenapa terjadi. Kisah seperti ini. Kenapa aku tertinggal, saat aku butuh cinta. Butuh dihargai. Tapi ditinggal pergi. Seolah tiada hak. Tapi dituntut. Seharusnya bersama, tapi sendiri. Ditanya bukti.

Ini hanya drama dan kopi. Evaluasi pagi. Seharusnya indah dalam pagimu. Dalam kicau merdu burung burung. Namun ini tidak. Manis yang pergi entah kemana. Pahit yang terhias. Semoga kuat bertahan tanpa harap. 

******

Malang, 23 Desember 2020

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun