Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjaga Mood Menulis sebagai "Way of Life"

17 Juni 2019   15:53 Diperbarui: 18 Juni 2019   01:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari lifestyle.kompas

Menulis memang tergantung mood kita pribadi. Menjaga Mood ini memang dibutuhkan ekstra kerja keras.  Tapi bagi seseorang yang menjadikan menulis sebagai way of life, pasti tidak ada kendala, namun bagaimana caranya tetap semangat dengan mood membara, sekalipun menulis bukan bagian dari way of life kita? semoga artikel ini menginspirasi kita semua termasuk diri saya sendiri.

Karena Menulis belum Menjadi Profesi 

Penulis yang belum menjadi profesi dan mendapatkan apresiasi berupa penghasilan dari kerja kerasnya sebagai penulis adalah kendala utama yang menumbuhkan mood menulis. Jujur atau tidak, tiap orang ribet dengan kehidupan yang serba membutuhkan duit. Namun dapat penghasilan atau tidak, menulis adalah pekerjaan mulia mensosialisasikan pengetahuan yang kita miliki agar bermanfaat bagi khalayak umum dan disana  ada nilai yang lebih mahal dibanding nilai sejumlah uang. Motivasi ibadah adalah sebuah kekuatan yang menumbuhkan mood menulis. Walaupun belum memperoleh pengasilan dari menulis, sebaiknya budayakan mood menulis sebagai ibadah, Insya Allah mood Kamu akan terus terjaga.

Tidak Mampu Refresh Pikiran

Penulis juga manusia, apalagi kemampuan menulis ada di pikiran. Sehebat apapun, tiap manusia pasti memiliki problematika kehidupan yang membutuhkan pikiran. Masalah keluarga, masalah kantor dan masalah lain lainnya sudah pasti menguras pikiran dan perhatian sehingga menurunkan kemampuan berkontemplasi membangun ide kepenulisannya. Banyak penulis, terutama penulis pemula tidak bisa merefresh pikirannya, sehingga lambat laun, potensi kepenulisannya menjadi tumpul. Masalah masalah itu akan mengurangi mood penulis.

Tips merefresh pikiran adalah dengan pergi ketempat jauh dan tenang untuk menenangkan diri, bqru setelah itu kembalilah untuk beraktivitas kembali. ini cara paling jitu. dan selanjutnya, jangan lupa setiap ada masalah segera selesaikan dan temukan solusi. jangan biasa menumpuk masalah yang tidak terselesaikan. Orang yang pergi menenangkan diri sebaiknya menyelesaikan dulu masalahnya jika ingin refresh pikiran lebih efektif.

Karena Tidak ada Uang dan Paket data Internet

Kamu tidak punya uang, tagihan bertumpuk, untuk makan saja sulit, pertanyaannya, mampukah kamu tetap menulis dengan mood briliant? Penulis mapan tidak ada kendala disini, tapi penulis dengan masalah ekonomi mengalaminya. Penulis tidak mungkin diam ditempat, dia harus blusukan kemana mana untuk menemukan ide tulisannya. Blusukan gratis bisa dilakukan, namun bagaimana jika itu jauh dari tempat tinggal dan tidak punya biaya? apalagi fakir pulsa paket data. Penulis serasa kiamat jika dijauhkan dari Internet. Kondisi finansial seseorang sangat mempengaruhi kualitas menulis

Jadikan Menulis Way Of Life

Kendala kendala diatas bukan masalah jika menulis adalah way of life. Menulis itu seperti bernafas. Masak bernafas menunggu punya uang dulu? Masak bernafas menunggu dibayar dulu. Jika menulis ditempatkan sebagai Way of Life, menulis akan menjadi pembiasaan diri yang rutin.

Mampukah? Harus karena dengan menulis hidupmu akan bermakna.

Bagaimana dengan Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun