Nilai-nilai Warisan Sawunggaling Dalam Kehidupan Masyarakat
Nilai-nilai yang diwariskan Sawunggaling tidak hanya menjadi cerita legenda, tetapi juga dihidupkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa Timur, khususnya di Sidoarjo dan sekitarnya seperti pendidikan dan kesenian di dalamnya ada cerita dan ajaran Sawunggaling diajarkan di sekolah-sekolah dan dikemas dalam pertunjukan seni tradisional seperti ludruk, wayang, dan ketoprak yang mengangkat tema keberanian dan keadilan. Kemudian dalam gerakan sosial dan politik lokal, di mana nilai-nilai keberanian dan keadilan menjadi inspirasi bagi para tokoh masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, menolak penindasan, dan menjaga kedaulatan daerah dari ancaman luar.
"Dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya rakyat menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman untuk hidup rukun, saling menghormati, serta berani bersuara ketika menghadapi ketidakadilan."
Warisan Sawunggaling bukan hanya sebuah cerita tentang pahlawan masa lalu, tetapi sebuah sumber inspirasi abadi yang mendorong manusia untuk berani berjuang, mencintai tanah air, dan memperjuangkan keadilan sosial. Nilai-nilai ini terus mengalir dalam darah masyarakat sebagai modal utama dalam membangun masa depan yang lebih baik dan bermartabat.
Jejak Nama Sawunggaling Melekat Dalam Daerah/Wilayah
"Nama Sawunggaling bukan sekadar legenda yang hidup dalam cerita rakyat, tetapi juga tertanam kuat dalam kehidupan nyata masyarakat Sidoarjo melalui berbagai jejak nama di tempat-tempat strategis dan bersejarah. Jejak ini menjadi bukti betapa besar pengaruh dan penghormatan masyarakat terhadap tokoh sakti ini."
1. Nama Jalan dan Kecamatan
Di Sidoarjo terdapat beberapa jalan dan daerah yang menggunakan nama Sawunggaling sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangannya. Jalan Sawunggaling adalah salah satu jalan utama yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan penting, menjadi simbol perjalanan dan perjuangan tokoh tersebut. Beberapa desa atau kelurahan di Sidoarjo menggunakan nama Sawunggaling atau turunan dari namanya, yang menandakan ikatan kuat antara sejarah lokal dan identitas masyarakat setempat. Bahwasannya masyarakat masih mengenang cerita kepahlawanan Sawunggaling yang heroik, dan memberikan nilai-nilai positif bagi generasi muda.
Daerah yang menggunakan nama Sawunggaling di Sidoarjo adalah Jalan Raya Sawunggaling di Kecamatan Taman. Selain itu, ada juga Desa Sawunggaling di Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, meskipun tidak secara langsung di wilayah Sidoarjo. Jalan Raya Sawunggaling di Taman, Sidoarjo, merupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa wilayah di Sidoarjo. Â Jalan Sawunggaling tetap menjadi jalur penting bagi masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.
Sedangkan, Sawunggaling di Wonokromo, Surabaya, adalah sebuah kelurahan yang memiliki sejarah yang terkait dengan Raden Sawunggaling, tokoh Adipati Surabaya. Â
2. Nama Sekolah dan Lembaga Pendidikan
Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya mengabadikan nama Sawunggaling sebagai bentuk penghargaan atas ketokohan sejarah lokal. Penggunaan nama ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan, tetapi juga berfungsi sebagai media edukatif untuk menyebarkan nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, dan kebijaksanaan kepada generasi muda.
Sekolah Dasar Sawunggaling dan SMP Sawunggaling, misalnya, menjadi tempat bagi peserta didik untuk mengenal, menghayati, dan menginternalisasi semangat perjuangan serta nilai-nilai keadilan sosial yang diwariskan oleh tokoh legendaris tersebut. Tak hanya di dunia pendidikan formal, nama Sawunggaling juga dipakai oleh organisasi kepemudaan dan kelompok seni budaya yang aktif dalam pelestarian tradisi serta warisan budaya lokal.
Berikut adalah beberapa nama sekolah dan lembaga pendidikan yang menggunakan nama "Sawunggaling", baik sebagai nama institusi maupun nama jalan/lokasi tempat institusi tersebut berada:
- MIS Al--Islahiyah, Jl. Sawunggaling No. 88, Campurejo, Tuban
- SMP Negeri 3 Taman, Jl. Perum Sawunggaling Permai, Sidoarjo
- SD Negeri Jemundo I, Jl. Sawunggaling No. 1, Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo
- KB Tunas Sawunggaling, Kecamatan Karangpilang, Surabaya
- SMP Tunas Sawunggaling, Surabaya
Keberadaan nama-nama tersebut menunjukkan bahwa tokoh Sawunggaling tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat dan menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan serta pelestarian budaya.
3. Tempat Wisata dan Situs Sejarah
Beberapa tempat wisata di Sidoarjo dan Surabaya yang berkaitan dengan sejarah dan legenda Sawunggaling menjadi destinasi populer, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Keberadaan situs-situs ini tidak hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga menjadi media edukasi dan refleksi spiritual.
Salah satu tempat yang dikenal dalam legenda Sawunggaling adalah Alas Wetan, sebuah hutan yang konon menjadi lokasi di mana Sawunggaling berguru dan berlatih ilmu kebatinan. Kini, tempat tersebut dikenal sebagai objek wisata budaya yang dihormati masyarakat. Selain itu, sejumlah situs bersejarah seperti makam para leluhur yang diyakini sebagai tempat peristirahatan Sawunggaling atau lokasi pertarungan terakhirnya, menjadi tujuan ziarah spiritual dan edukasi sejarah.
Â
Salah satu situs yang paling dikenal adalah Makam Raden Sawunggaling, yang terletak di Jalan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Makam ini menjadi titik penting bagi para peziarah maupun peneliti sejarah yang tertarik pada tokoh legendaris ini. Dalam berbagai sumber, Sawunggaling juga dikenal dengan nama Joko Berek, seorang Adipati Surabaya yang dihormati karena keberanian, kejujuran, dan perjuangannya membela rakyat.
Lokasi makam mudah diakses, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Di pintu masuk makam, terdapat ornamen berbentuk ayam, yang menggambarkan hewan peliharaan kesayangan Joko Berek bernama Bagong. Ciri khas ini memperkuat identitas budaya dan keunikan legenda Sawunggaling.
Bersambung ....
Sidoarjo, 30 Agustus 2025