Mohon tunggu...
EKI WIRATAMA PUTRA
EKI WIRATAMA PUTRA Mohon Tunggu... Pegawai Swasta, Mahasiswa

Saya adalah orang yang pekerja keras, simple, dan tidak banyak bicara. Saya juga sedang menempuh pendidikan Universitas Mercu Buana NIM saya adalah 41322110039

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diskursus Cincin Gyges pada Pelanggaran Etika dan Hukum

29 Mei 2025   09:05 Diperbarui: 29 Mei 2025   09:05 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggunakan kisah Cincin Gyges tanpa mempertimbangkan konteksnya dalam Republik karya Plato merupakan kesalahan.  Kisah ini merupakan bagian dari dialog yang lebih besar tentang keadilan, dan memisahkannya dari konteks tersebut dapat mendistorsi makna dan implikasinya.  Memahami argumen Glaucon dan Socrates dalam Republik sangat penting untuk memahami maksud dan tujuan cerita ini.

  • Menyamakan dengan Aksi Kriminal Aktual

Meskipun kisah Cincin Gyges dapat digunakan sebagai analogi untuk membahas perilaku kriminal,  menyamakannya secara langsung dengan tindakan kriminal tertentu tanpa analisis yang mendalam adalah kesalahan.  Kisah ini adalah alat untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan filosofis, bukan panduan praktis untuk memahami kejahatan.

  • Menafsirkan Secara Literal

Salah satu kesalahan umum adalah menafsirkan kisah secara literal, yaitu bahwa ada cincin ajaib yang memberikan kemampuan untuk menjadi tak terlihat.  Cincin tersebut merupakan metafora untuk kekuatan, anonimitas, atau kemampuan untuk menghindari konsekuensi.  Fokus seharusnya pada implikasi filosofis dari kemampuan tersebut, bukan pada keberadaan cincin itu sendiri.

  • Mengabaikan Nuansa Moralitas

Beberapa interpretasi mungkin terlalu menyederhanakan dilema moral yang disajikan oleh kisah tersebut.  Kisah ini tidak hanya tentang tindakan jahat, tetapi juga tentang motivasi di balik tindakan tersebut.  Apakah seseorang akan bertindak adil karena keadilan itu sendiri, atau hanya karena takut akan konsekuensi?  Interpretasi yang baik harus mempertimbangkan nuansa moralitas yang kompleks ini.

 Daftar Pustaka

Plato. Republic, Buku II (360b --c).

Modul Prof. Apollo, Episteme Kejahatan dan Teori Cincin Gyges. 2025.

Bentham, Jeremy. An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. 1789.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun