Mohon tunggu...
EKI WIRATAMA PUTRA
EKI WIRATAMA PUTRA Mohon Tunggu... Pegawai Swasta, Mahasiswa

Saya adalah orang yang pekerja keras, simple, dan tidak banyak bicara. Saya juga sedang menempuh pendidikan Universitas Mercu Buana NIM saya adalah 41322110039

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Stoicism Sebagai Transfigurasi Diri Menjadi Sarjana yang Berbahagia

24 April 2025   00:40 Diperbarui: 14 Mei 2025   00:01 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. In Which Channel (Melalui saluran apa):

Seorang Stoik memilih saluran komunikasi yang paling sesuai dengan situasi. Misalnya, jika pembicaraan bersifat sensitif, ia lebih memilih komunikasi langsung daripada melalui pesan teks, demi kejelasan dan empati.

4. To Whom (Kepada siapa):

Stoikisme mengajarkan empati. Seorang Stoik mempertimbangkan siapa penerimanya, bagaimana kondisinya, dan bagaimana cara terbaik menyampaikan pesan agar tidak melukai atau menyinggung tanpa perlu.

5. With What Effect (Dengan efek apa):

Tujuan komunikasi Stoik bukan sekadar menyampaikan, tapi menciptakan pengaruh positif---menumbuhkan pengertian, kedamaian, dan kerja sama. Seorang Stoik mengevaluasi dampak kata-katanya, dan jika perlu, memperbaikinya.

Dengan berpikir jernih, bertindak bijak, dan berfokus pada hal yang bisa dikendalikan, Stoicism memperkuat komunikasi efektif dalam kerangka Lasswell: jelas, bertanggung jawab, dan berorientasi pada nilai.

*Teori komunikasi Martin Buber

Martin Buber dalam filsafat komunikasinya membedakan dua jenis hubungan: "Aku-Itu" (I-It) dan "Aku-Kau" (I-Thou). Hubungan Aku-Itu bersifat objektifikasi---melihat lawan bicara hanya sebagai alat atau objek. Sementara itu, hubungan Aku-Kau adalah komunikasi sejati yang dilandasi kehadiran penuh, kejujuran, dan penghargaan terhadap kemanusiaan orang lain.

Dalam kerangka ini, Stoicism dan teori Buber saling memperkuat. Stoikisme mengajarkan kendali diri, ketenangan batin, dan hidup sesuai kebajikan. Ketika dipraktikkan dalam komunikasi, prinsip Stoik menuntun seseorang untuk hadir secara utuh dalam interaksi, sebagaimana yang dijelaskan Buber.

Komunikasi efektif menurut Buber menuntut kehadiran autentik dan keterbukaan hati. Seorang Stoik akan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun