Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hati

14 Februari 2020   14:58 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :pngtree

"Mas Bram bicara apa? Berhenti bercanda ah..."

"Ya, aku dulu berharap dirimu masih menunggu lamaranku. Aku sama sekali tidak tahu bahwa Mas Dimas sudah melamarmu"

Aku terdiam, "Tapi Mas Bram dulu tidak mengatakan apapun"

"Karena aku tahu dirimu tidak mau pacaran"

"Jadi?"

"Jadi aku hanya memilih untuk melihatmu saja"

"Mas Bram suka aku?" tanyaku penuh selidik.

Mata Bram tampak berbinar menatapku, "Ya...tentu saja aku sangat menyukaimu..."

Aku terdiam.

Ini sudah tahun kedelapan pernikahanku. Andai saja aku boleh jujur, aku belum bisa melupakan Bram. Kehadirannya memang bagaikan malaikat bagiku. Bram selalu menjagaku. Bram selalu membuatku tersenyum, tertawa dan bahagia.

"Dari awal saya sudah menduga. Kalian pasti ada ikatan" celetuk supir taksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun