Ah, rasanya sudah lebih dari tujuh tahun yang lalu aku bisa berbincang bebas dengannya. Namun saat ini aku harus menjaga sikap agar istriku dan suaminya tidak berpikir macam-macam tentang kami.
"Ganes, kamu bahagia?" tanyaku.
"Ya"
"Tanpa diriku?"
Perempuan itu menatapku. Ada raut kekecewaan terpancar dimatanya.
"Haruskah aku menjawab?" tanyanya
"Tak perlu, aku sudah tahu"
"Sudah tahu apa?"
"Sudah tahu kalau kau masih mencintaiku"
Hening... Malam ini sebagai saksi dua insan yang masih saling mencinta harus merelakan hatinya. Pernikahan yang membuat kami semakin saling menjauh. Pernikahan yang sebenarnya menyadarkanku betapa aku sangat menyukainya. Dan masih menyukainya.Â
"Seharusnya aku dulu tidak menunggumu di stasiun, seharusnya dulu aku biarkan dirimu tertinggal kereta" kataku.