Rintik hujan bersemayam dalam hati kecilku.Â
Menyeruak luka terpendam dan haru biru.Â
Ketika kejujuranmu meluluhlantakkan pertahananku.Â
Katamu kau senantiasa cemburu, melihatku bersama lelaki yang berstatus suamiku.Â
Katamu kau baru merasakan mencintaiku saat undangan pernikahanku menghampirimu.Â
Katamu kau sering merindu disaat candaku tak lagi dekat denganmu.Â
**
Ah, mungkin ini hanyalah halusinasi bagiku.Â
Sosok yang kucintai dari awal bertemu, Â sosok yang pernah kuharapkan untuk mendampingiku, sosok yang telah kukecewakan dengan membiarkan lelaki asing menikahiku, sosok yang saat ini ada di hadapanku. Arjunaku.
**
Rintik hujan masih sama merajai hatiku yang terluka.Â