Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Bahagia

19 Maret 2019   01:25 Diperbarui: 19 Maret 2019   07:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjuntai harapan ingin kusentuh.  Namun kubiarkan saja teronggok disana.  Bersama tumpukan kenangan yang selalu membuatku luka.  Aku tak berani lagi mengambilnya, bahkan menolehpun rasanya enggan. 

Sedihku dan bahagiaku seakan berebut mencari perhatian.  Kenangan lama yang dulu kusimpan, ingin sekali kubuang.  Waktu demi waktu tlah terlewati.  Aku hanya tercengang dengan keputusanku sendiri.  Bukankah mengakhiri semuanya sama saja dengan menghilangkan identitas diri. 

Lalu dirimu datang. Entah diriku harus bahagia atau malah lebih terluka.  Lagi-lagi percikan itu menyala,  percikan rasa terlarang.  Aku yang mudah goyah ataukah dirimu yang begitu mempesona.  Kau tawarkan pengandaian.  Andai dirimu hadir bertahun-tahun yang lalu,  dirimu takkan pernah membiarkanku bersedih meneteskan  airmata. Ah,  dirimu selalu begitu. 

Kau tawarkan satu ramuan kopi bahagia. Katamu itu adalah ramuan paling istimewa.  Aku sama sekali tak percaya,  tapi aku ingin mencoba. 

"Ceritakanlah kenangan yang ingin kau hapus" katamu.  Aku pun bagai terhipnotis menceritakan semua  rahasiaku padamu.  Aku tak takut jika nantinya kau mencintaiku.  Malah aku berharap rasa terlarangku pun bersambut manis.  

Akhirnya detik itu tiba, detik  dimana semua cerita kututup dengan meminum kopi bahagia darimu. 

"Aku menyukaimu" dirimu mengaku juga. 

Aku hanya tertawa. Kopi bahagia ini benar-benar membuatku bahagia.  Ataukah bahagia ini nantinya menjadi awal bencana,  entahlah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun