Tergantikan airmata yang mengalir bagai gerimis.
Tak henti dan menyesakkan hati.
*
Asmara, kini kau membencinya, akupun jua.
Sejak semua rasa tertumpah ruah harus diakhiri begitu saja
Paksa dan resah menjadi teman berkepanjangan
Luka dan sandiwara menjadi solusi kisah kita
*
Biarlah berlalu, biarlah terhenti.
Kupu-kupu kertas tak lagi memandang iri.
Meski dirimu masih enggan sendiri.
Kini dirimu berkawan dengan sepi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!