"Aku mengenalmu" bisik Andri.
Jantung Ganesha berdesir pelan. Lelaki itu selalu punya pesona yang memikat kaum hawa. Bukan karena parasnya yang ganteng, tapi karena senyum menawan dan perhatiannya. Bahkan Ganesha tidak tahu bagaimana cara meluluhkan tatapan senior yang dia idolakan ini.
"Eh kamu kenapa Ganes...kok melamun" tampak Andri menatap juniornya yang sedari tadi tak berkedip menatapnya.
"Maaf Kak Andri" Ganesha gugup tersadar dari lamunannya.
"Sinilah..." suara Andri melunak. Dibawanya juniornya itu di tepi lapangan basket. Tampak beberapa siswa sedang asyik menikmati istirahat siangnya berlalu lalang diantara mereka.
"Duduklah" kata Andri menyuruh juniornya duduk di tepian lapangan, "Sudah jangan bersikap formal, santai saja"
Ganesha menelan ludahnya, ada apa kiranya hingga seniornya ini tetiba bersikap manis. Padahal di eskul yang dia pilih, Paskibraka, semua tindakan dan perkataan harus selalu jelas dan tegas.
"Kamu betah di sana?" tanya Andri.
"Maksud kakak?" tanya Ganesha.
"Di kelas akselerasi. Kamu dan Intan adalah junior kami yang istimewa. Karena sebenarnya anak kelas Akselerasi dilarang keras mengikuti eskul kan, karena itu kamu berpura-pura berasal dari kelas regular, kelas satu-satu"
Ganesha mengangguk pelan