Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka, Mungkinkah Jadi Kurikulum Terbaik bagi Pendidikan di Indonesia?

2 April 2023   09:41 Diperbarui: 2 April 2023   10:00 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pendidikan Indonesia tengah berbenah diri dengan memperbaiki kurikulum pendidikan. Kurikulum adalah pondasi utama untuk menentukan capaian belajar yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran.  

Sejak merdeka hingga sekarang, kurikulum pendidikan Indonesia telah banyak mengalami perubahan. Mulai dari kurikulum rentjana pelajaran 1947 hingga gagasan kurikulum terbarukan, yaitu kurikulum merdeka. 

Disetiap perubahan kurikulum pendidikan, pasti terjadi pro dan kontra. Misalnya, pada konsep kurikulum merdeka yang memiliki konsep merdeka belajar.

Kurikulum merdeka menggagas kegiatan belajar berbasis kebutuhan siswa, fleksibilitas, dan pembentukan karakter pancasila. Sistem belajar tidak hanya mengacu hanya pada satu sumber belajar dan satu bentuk kegiatan pembelajaran. 

Melainkan bagaimana mengupayakan fleksibilitas dalam kegiatan belajar yang menghasilkan kualitas pembelajaran.  

Foto. Tangkapan Layar Kanal Youtube BSKAP Kemendikbudristek
Foto. Tangkapan Layar Kanal Youtube BSKAP Kemendikbudristek

Misalnya, pada siswa SMA yang tengah mempelajari materi geografis kenampakan alam. Siswa yang bersekolah di Jakarta tentunya akan lebih sulit untuk mengamati kenampakan alam secara langsung di tengah hiruk pikuk ibu kota.

Permasalahan ini dapat diatasi dengan pemaksimalan media belajar digital seperti google earth. Lebih praktis dan minim biaya. Begitupun dengan siswa yang ada di Kepulauan Seribu.

Dengan materi yang sama, mereka dapat diterjunkan langsung untuk mempelajari kenampakan alam wilayah pesisir pantai. Siswa dapat lebih kreatif dan memahami objek belajar langsung dilingkungan sekitar. 

Selain dapat memaknai kearifan lokal secara langsung, kesulitan akses seperti media digital bukan lagi penghalang belajar. Keduanya akhirnya memiliki kualitas belajar yang sama meskipun caranya berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun