ekonomi.Â
Seolah-olah aji mumpung di masa terjepit, menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri harga segala kebutuhan pokok naik. Hal ini menimbulkan keresahan dan kehawatiran di dalam hati masyarakat akan kesulitanMeskipun fenomena ini kerap terjadi namun tetap saja selalu ada jalan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Misalnya, tetap banyak keluarga yang mengusahakan sahur dengan lauk rendang di hari pertama.Â
Anehnya pula, meskipun harga serba mahal dan hidup serba sulit, tetap saja ada anggaran untuk membeli baju baru, Membeli hampers hari raya, bahkan membuat kue persiapan hari raya. Â
Jika dikatakan sulit tetap saja selalu ada jawaban yang didapatkan. Itulah makna berkah ramadhan yang sesungguhnya.Â
Seorang tetangga sayapun  yang berprofesi sebagai pengusaha pakaian mengakui berkahnya berdagang semasa Ramadhan. Padahal, ia bukanlah seorang muslim. Ia menuturkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang begitu berkah, pasalnya penjualannya laris di pasaran.Â
Begitupun dengan mereka yang memiliki jasa seperti membuat kue, parsel, hingga membuat ketupat dan opor. Semua mendapat berkah berupa rezeki dibulan Ramadhan yang tak didapatkan dari bulan yang lainnya.Â
Fenomena ini jadi bukti meksipun ada beberapa kesulitan yang ditempuh dengan adanya berkah di bulan Ramadhan hal ini dapat dilewati melalui kemudahan yang datang bersamaan.