Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menilik Makna Berkah Ramadhan dari Spiritualitas hingga Sosial Ekonomi Masyarakat

1 April 2023   14:47 Diperbarui: 1 April 2023   15:16 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Sketchpedia dari Freepik.com

Foto/Freepik.com
Foto/Freepik.com
Seolah-olah aji mumpung di masa terjepit, menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri harga segala kebutuhan pokok naik. Hal ini menimbulkan keresahan dan kehawatiran di dalam hati masyarakat akan kesulitan ekonomi. 

Meskipun fenomena ini kerap terjadi namun tetap saja selalu ada jalan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Misalnya, tetap banyak keluarga yang mengusahakan sahur dengan lauk rendang di hari pertama. 

Anehnya pula, meskipun harga serba mahal dan hidup serba sulit, tetap saja ada anggaran untuk membeli baju baru, Membeli hampers hari raya, bahkan membuat kue persiapan hari raya.  

Jika dikatakan sulit tetap saja selalu ada jawaban yang didapatkan. Itulah makna berkah ramadhan yang sesungguhnya. 

Seorang tetangga sayapun  yang berprofesi sebagai pengusaha pakaian mengakui berkahnya berdagang semasa Ramadhan. Padahal, ia bukanlah seorang muslim. Ia menuturkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang begitu berkah, pasalnya penjualannya laris di pasaran. 

Begitupun dengan mereka yang memiliki jasa seperti membuat kue, parsel, hingga membuat ketupat dan opor. Semua mendapat berkah berupa rezeki dibulan Ramadhan yang tak didapatkan dari bulan yang lainnya. 

Fenomena ini jadi bukti meksipun ada beberapa kesulitan yang ditempuh dengan adanya berkah di bulan Ramadhan hal ini dapat dilewati melalui kemudahan yang datang bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun