Mohon tunggu...
Eka Purwanto
Eka Purwanto Mohon Tunggu... menulis itu hobi

penulis lepas sejak tahun 1998

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makan atau Mati, Simalakama Covid-19

18 September 2020   23:25 Diperbarui: 18 September 2020   23:39 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hampir 1 juta   "ngemasi pati", melepas nafas akhir. Jumlah ini sepertinya akan terus bertambah dari hari ke hari.

Secara hitung-hitungan persentasi, jumlah kematian itu memang kecil. Jika jumlah penduduk dunia ada 5 milyar,  maka jumlah 1 juta itu hanya  seperlima  permil saja.

Tapi kematian satu orang saja karena faktor kebodohan dan kelalaian adalah sebuah alfa besar. Apalagi 1 juta orang. Ini sebuah nestapa kehidupan.

Tak seorangpun dari kita yang dapat memastikan kapan pandemic global ini akan berakhir. Pendapat para ilmuwan termasuk epidemologi simpang siur, tidak karuan.

Makin membingungkan malah. Berapa jumlah manusia yang akan  meregang nyawa dan dijemput malaikat Izrail kembali kepada  sang pencipta ? Tak ada yang berani berprediksi.

Upaya sudah dilakukan, doa sudah dipanjatkan. Yang tinggal adalah kekuatan kita untuk bersabar. Bersabar menunggu datangnya pertolongan Tuhan.

Tak ada yang mustahil jika Dia sudah menghendaki. BagiNya sepenggal kata "kun fayakun" maka jadilah segalanya. Insya Allah, Tabarakallah.- ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun