Ikatan kimia adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis. Ia merupakan seorang Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat. Dikutip dari buku Ikatan Kimia karya Muhammad Rahman, pada tahun 1916 Lewis meneliti tentang kesulitan gas mulia dalam membentuk ikatan kimia. Dari penemuan tersebut diduga bahwa gas mulia mempunyai satu keunikan sendiri. Keunikannya terletak pada konfigurasi elektron yang membuatnya tidak bisa bersenyawa dengan unsur-unsur lain. Â Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik yang mengikat dua atau lebih atom sehingga membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Ikatan ini terjadi karena adanya interaksi antara elektron-elektron di atom-atom tersebut, sehingga atom-atom dapat mencapai keadaan yang lebih stabil melalui pembagian atau pemindahan elektron. Dengan kata lain, ikatan kimia adalah kekuatan yang menyatukan atom dan molekul, memungkinkan terbentuknya berbagai zat di alam. Semakin kuat sebuah ikatan kimia, maka senyawa yang terproduksi pun semakin stabil. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimianya maka senyawa yang terbentuk pun semakin tidak stabil dan memungkinkan terjadi reaksi hingga stabil. Pembentukan ini dipengaruhi kuat oleh elektron valensi.Â
Secara umum, urutan kekuatan dari yang paling kuat ke yang paling lemah adalah :
-
Ikatan Ionik
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
Ikatan Hidrogen
Gaya Dipol-Dipol (Keesom)
Gaya Dipol Terinduksi (Debye)
Gaya Dispersi London (Van der Waals)
Jenis-jenis Ikatan Kimia
Secara umum, ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu ikatan primer (kuat) dan ikatan sekunder (lemah). Berikut penjelasan jenis-jenis utama ikatan kimia :