Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Peran Ayah Dalam Proses Pendidikan Anak

7 Februari 2024   11:25 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah turut terlibat dalam pengasuhan anak ( sumber foto : freepik/Jcomp)

Wardhani dan Nugroho juga menyatakan bahwa keterlibatan ayah secara aktif dalam pendidikan keluarga juga akan membuka keran komunikasi antara orangtua. seperti ibu yang tidak lagi merasa ragu mengutarakan masalah yang dijumpai karena ayah merespons dengan tanggung jawab. 

Tertutupnya komunikasi karena “ayah sudah lelah mencari nafkah” dinilai Wardhani dan Nugroho akan menyebabkan masalah yang tidak terselesaikan, berujung pada dampak negatif pada diri anak.

Saya teringat sebuah video reels instagram milik akun Satria Maulana (@Svatria) yang kerap melakukan komunikasi dua arah dengan anaknya. Salah satu video yang menarik adalah ketika menjelaskan soal ‘orang miskin’. Ia membuka obrolan dengan pertanyaan kepada Emir, anaknya, apakah pernah mendengar kata fakir. KetikaEmir menjawab 'tidak', ia pun mulai menjabarkan makna kata tersebut.

Svatria : Fakir itu orang yang hidupnya berkekurangan dan miskin. Kita ini fakir bukan?

Emir : Bukan

Svatria : Punya apa emang?

Emir : Mobil. Motor. Rumah.

Svatria : Tapi, tau nggak di Quran surah Fatir Allah bilang sebenarnya kita itu fakir lho, Mir.

Emir : Iya gitu. 

Kemudian Svatria membacakan ayat dari surat Fatir tersebut dan menjelaskan maknanya kepada sang anak. “Jadi kita itu fakir dihadapan Allah. ayat ini ngegambarin gimana kita sebagai manusia butuh sama Allah dari semua sisi. Pertama kita itu ada dari yang tadinya nggak ada. Emir ada diciptakan sama siapa?”

Svatria memberikan pandangan sebagai seorang ayah, obrolan dengan sang anak adalah sarana untuk membangun kedekatan. Orangtua perlu jadi guru pertama anak-anak untuk mengenal perasaan mereka. Kenyamanan anak-anak yang perasaan diakui akan jadi pondasi untuk obrolan-obrolan yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun