Mohon tunggu...
ega nur fadillah
ega nur fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswi -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muhkan dan Mutasyabbih

22 November 2018   08:30 Diperbarui: 22 November 2018   08:44 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. 

Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakanya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal". (Qs. Luqman(31):34).

Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya melalui penelitian dan pengkajian,seperti ayat-ayat mutasyabihat yang kesamaranya timbul akibat ringkas,panjang,urutan,dan seumpamanya. Allah berfirman:

"jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap (baik-baik) perempuan yang yatim, maka kawinlah wanita-wanita" (QS.An-nisa (4):3).

 Maksud ayat ini tidak jelas dan ketidakjelasannya timbul karena lafal yang ringkas. Kalimat asalnya berbunyi:

"dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim sekiranya kamu kawini mereka, maka kawinilah wanita-wanita selain mereka.

Ayat-ayat mutasyabihat yang maksydnya dapat diketahui oleh para ulama tertentu bukan semua ulama. Maksud yang demikian adalah makna-makna yang tinggi yang memenuhi hati orang-orang yang jernih jiwanya dan mujtahid.

Dalam pengertian yang sama, al-Raghib al-Ashfahani memberika penjelasan yang mirip. Menurut dia, mutasyabihat terbagi kepada tiga jenis, yaitu jenis yang tidak ada jalan untuk mengetahuinya, seperti waktu kiamat, keluarnya dabbah (binatang), dan sebagainya; jenis yang dapat diketahui oleh manusia, seperti lafal-lafal yang ganjil (gharib) dan hukum yang tertutup; dan jenis yang hanya diketahui oleh ulama tertentuyang sudah mendalam ilmunya. Jenis yang terakhir inilah yang diisyaratkan Nabi dengan do'anya bagi Ibn Abbas:

"Ya Tuhanku, jadikanlah dia orang yang faham dalam agama dan ajarkanlah kepadanya takwil"

B.PENDAPAT UALAM SALAF DAN KHALAF TENTANG PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUTASYABIHAT

Telah dikemukakan bahwa ayat-ayat mutasyabihat itu berbagai macam sebab dan bentuk. Dan bagian ini pembahasan khusus tentang ayat-ayat mutasyabihat yang menyangkut sifat-sifat Tuhan, yang dalam istilah Imam al-Suyuthi "ayat al-shifat", dan dalam istilah subih al-soleh "mutasyabih al-shifat". Ayat-ayat yang termasuk dalam kategori ini banyak. Diantaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun