Kucing berlari, menuju rumah yang ada di pertigaan sana. Mengabari nona manis yang tengah berdiri di samping pot bunga dan sibuk membawa tas besarnya di tangan kiri.
"Meong,"
"Apa? Aku kan sudah memberimu makan."
"Meong,"
Nona itu ingin marah tapi tidak bisa, karena kucingnya memang lucu menggemaskan.
"Setelah ini aku akan pergi. Makananmu sudah aku siapkan, tetaplah di rumah, dan jangan membuat barang berantakan. Mengerti?!" Nona pamit dan memberi peringatan pada teman satu-satunya itu. Seakan hewan yang suka tidur itu mengerti saja, tapi memang kucing itu cukup pintar.
Nona melambaikan tangannya, pergi dengan senyuman untuk kucingnya yang ramah. Kemudian memasuki taksi berwarna putih.
Tak lama ia memasuki kota, suasana langsung berbeda. Ramai, penuh manusia, tapi mereka berjalan dengan rapi, walau dikejar kesibukan masing-masing.
"Saya turun disini saja Pak,"
"Oh, baik."