Mohon tunggu...
Ega Ardiana
Ega Ardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Love about art

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rembulan, Teman Perjalanan

12 Mei 2024   16:56 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: PEXELS/ Nacho Monge

"Wah, bannya kempes. Kempes di jalanan yang sepi begini,"

Lusi terkejut, lalu dia terdiam. Setelah itu Lusi duduk di pinggir jalan memikirkan solusi agar dia cepat pulang.

"Aku memang suka suasana malam ini, tapi bukan begini. Ban tiba-tiba bocor, jalanan sepi, dan sekarang perutku berbunyi." 

Lusi duduk termenung sambil melihat ke arah langit. Melihat ke arah bulan dan bintang, juga merasakan dinginnya suasana yang semakin malam. Bahkan dia lupa mencopot helm yang dia pakai.

"Aku harap tidak ada cerita horor seperti di film-film. Bus hantu, kabut tebal tiba-tiba datang, atau suara serigala yang bersahutan. Oh, aku lapar" Lusi masih saja mengeluh lapar, tanpa mengingat kalau ada donat yang dia bawa dari toko.

"Oh, iya. Untung aku tadi bawa bekal dari toko." Lusi mengambil donat yang ditaruh di jok motornya tadi. "Aku makan setengah donat saja, sisa berbagi dengan kucing tadi untuk mengganjal rasa lapar."


Dia makan donat dengan lahap, hanya setengah bagian tapi cukup untuk mengurangi rasa laparnya, "Ternyata makan malam hari ini benar-benar ditemani sinar rembulan dengan drama ban kempes. Pemandangan alam yang indah, tapi hal yang menimpaku tidak menyenangkan," Kemudian Lusi mengambil handphone yang ada dalam tas. 

"Ternyata sinyal di jalanan ini juga buruk. Mungkin di sekitar sini ada bengkel, aku tuntun saja motornya."

Keputusan yang Lusi ambil adalah menuntun motornya hingga dia bertemu bengkel. Akan melewati jalan yang sepi di jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. 

Kring...kring...kring... Suara bel sepeda

"Bel sepeda?" Lalu Lusi menengok ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun