Jakarta, 12 Juni 2025 - Dalam rangka implementasi Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pemuda, Jakarta Timur, mengadakan kegiatan bertajuk "Taman Asri, Indonesia Berseri: Gerakan Cinta Tanah Air Melalui Kebersihan". Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 12 Juni 2025, pukul 13.00 hingga 15.00 WIB di Taman 9 Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata pengamalan nilai-nilai kewarganegaraan melalui pendekatan kontekstual. Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori tentang cinta tanah air, tetapi juga mengaplikasikannya dalam bentuk aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat sekitar.
Cinta Tanah Air Tidak Sekadar Kata-Kata
Mengangkat tema "Cinta Tanah Air Melalui Kebersihan", kegiatan ini bertujuan menanamkan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab warga negara. Para mahasiswa berinisiatif membersihkan lingkungan taman sebagai simbol bahwa mencintai tanah air dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil seperti menjaga kebersihan ruang publik.
"Kegiatan ini menjadi media pembelajaran luar kelas yang sangat bermakna. Kami belajar bagaimana mengelola kegiatan sosial, berinteraksi dengan masyarakat, dan yang terpenting, menghidupkan semangat cinta tanah air melalui aksi nyata," ujar Anamirta Dwis Puspita, Ketua Pelaksana kegiatan.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Pembersihan sampah dan dedaunan di area Taman 9
2. Penataan area taman agar lebih rapi dan nyaman
3. Dokumentasi serta refleksi kegiatan antaranggota tim mahasiswa
1. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan sebagai bagian dari nilai kewarganegaraan
2. Membangun kemampuan manajerial mahasiswa dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan sosial
3. Mewujudkan karakter mahasiswa yang bertanggung jawab, mandiri, dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat
Meskipun hanya terdiri dari lima orang, kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari kelompok kecil yang memiliki komitmen kuat. Kolaborasi mereka menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menjadi motor penggerak perubahan sosial, khususnya dalam isu lingkungan hidup.
"Kami berharap kegiatan ini bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk melakukan hal serupa. Tidak perlu menunggu besar atau ramai, cukup mulai dari sekitar kita," tambah Arrifa Fauzia, salah satu anggota tim.
Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari warga sekitar yang merasa terbantu dan teredukasi. Mereka berharap aksi serupa dapat dilakukan secara rutin sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap fasilitas publik yang sering kali terlupakan. Selain itu, kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dengan aksi sederhana namun bermakna.Â
Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman sekali waktu, tetapi mampu menginspirasi gerakan serupa yang berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak pihak di masa depan.