Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bagaimana Argentina Harus Hentikan Mbappe di Final Piala Dunia 2022?

16 Desember 2022   08:01 Diperbarui: 16 Desember 2022   08:28 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe saat melawan Polandia, 4 Desember 2022. (Foto: AFP/FRANCK FIFE via KOMPAS.COM)

Review laga final Piala Dunia Argentina vs Prancis. 

Mbappe punya kemampuan di atas rata-rata. Kecepatan, dribbling, sampai melepaskan tembakan ke arah gawang secara terukur.
Dia sangat berbahaya bagi lawan. 

Tidak saja mengandalkan kecepatan, Mbappe juga memiliki kecerdasan dalam menemukan celah dari lawannya, baik saat offball atau bola sedang dikendalikannya.

Nah, Inggris sudah memulai strategi anti Mbappe, menempatkan Kyle Walker yang punya kemampuan hampir sama seperti Mbappe untuk dihadapkan.

Maroko juga tidak bisa menampik kerepotan mereka mengawal seorang individu pemain saat laga semifinal lalu.

Intinya, Mbappe menjadi pusat perhatian. Ini tidak bisa diabaikan sebab efektifitas bermain sangat diperlukan.

Apalagi di partai final Piala Dunia, kedua tim pasti bermain pragmatis: apapun dilakukan demi mencetak gol.

Secara permainan, Prancis diunggulkan dalam hal serangan. Sisi kiri mereka berbahaya karena selain Mbappe ada Theo yang rajin overlap.

Bagaimana Argentina menghadapi Prancis nanti?

Jika memperhatikan laga Piala Dunia sejak awal, Argentina memiliki cukup kelemahan di sektor tengah dan belakang.

Kekalahan melawan Arab Saudi adalah salah satu contohnya.

Kenapa ini bisa terjadi?

Scaloni, pelatih Argentina, cenderung menyiapkan Argentina sebagai tim yang menyerang.

Alasan tersebut cukup masuk akal. Komposisi pemain Argentina di Piala Dunia tidak semewah negara lain, terutama di lini belakang.

Pertandingan melawan Belanda bisa menjadi contoh yang tepat, mengingat ini adalah lawan  tangguh yang dihadapi Argentina sejauh ini.

Argentina sempat unggul dua gol, tetapi akhirnya dibuat jengkel oleh Van Gaal dengan memasukan Weghorst yang memiliki postur tinggi badan mencapai 197 cm.

Van Gaal mencoba memanfaatkan kelemahan Argentina dalam duel udara. Dan sialnya, cara Van Gaal ini berhasil.

Weghorst mencetak gol melalui duel udara, gol lainnya terciptak dengan memanfaatkan kelengahan pertahanan Argentina pada menit-menit akhir laga.

Nyaris, Argentina kandas di perempatfinal akibat ulah Van Gaal memasukan si pemain jangkung Weghorst.

Dan di final nanti, Argentina menghadapi permainan berbeda. Prancis memiliki Mbappe dengan kecepatannya yang luar biasa.

Mbappe Bakal Merepotkan Lini Pertahanan Argentina

Jika mengandaikan strategi anti Mbappe miliki Southgate, sejauh ini, Argentina tidak memiliki profil pemain yang sanggup mengimbangi kecepatan Mbappe.

Dalam diskusi kecil di grup WA, ada yang mengatakan, cara mengawal Mbappe dengan mengandalkan Romero, Molina & De Paul yang dinilai kuat dalam menghalau serangan.

Kemungkinan lainnya, Argentina akan menempatkan lebih banyak pemain di sektor pertahanan untuk kecepatan pemain Prancis dan lebih mengandalkan transisi cepat.

Opsi lainnya mengerahkan Paredes, De Paul dan Romero untuk menjaga Mbappe.

Namun, Argentina adalah tim kejutan. Prancis sekalipun mungkin kerepotan menghadapi gaya permainan Messi cs.

Terlebih, partai final ini mendorong semua pemain Argentina dalam kondisi top perform yang membut Prancis agak sulit menghadapi transisi permainan mereka.

Di sisi lain, top perform Argentina secara bersamaan memungkinkan Prancis menahan diri untuk tidak terlalu menyerang. Lagi-lagi, laga final Argentina v Prancis akan memberi banyak kejutan.

Efrem Siregar

Tulisan ini telah tayang di FP Paris Saint Germain Indonesia Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun