Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Deretan Menteri SBY yang Kini Menjadi Menteri Jokowi

28 Desember 2020   21:20 Diperbarui: 28 Desember 2020   21:42 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Kementerian PPN/Bappenas)

Pada 22 Desember 2020, Presiden Jokowi mengganti 6 menteri Kabinet Indonesia Maju. Menariknya, di antara enam orang tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menempati jabatan yang pernah ia pegang di periode pemerintahan SBY.

Pemilihan menteri adalah hak prerogatif Presiden, pertimbangannya beragam, baik karena alasan politik maupun ukuran kemampuan sang menteri untuk mengeksekusi tugas-tugas teknis yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

Bekerja di bawah kepemimpinan dua Presiden tentu memiliki nuansa berbeda, terlebih warna partai kedua Presiden ini berlainan, SBY dari Demokrat dan Jokowi dari PDI Perjuangan.

Terlepas dari warna partai, para menteri yang berpengalaman di periode pemerintahan berbeda tentunya akan memudahkan mereka menyesuaikan diri dengan administrasi dan birokrasi pemerintahan. Pengalaman juga yang membantu mereka tanggap untuk mengenali dan mengantisipasi masalah yang dihadapi saat ini.

Dan M. Lutfi bukan satu-satunya menteri di bawah pemerintahan Jokowi yang pernah menjabat sebagai menteri di kabinet era SBY. Siapa saja menteri SBY yang sekarang mendampingi Jokowi? Berikut ini daftarnya.

1. Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Tribunnews/Lendy Ramadhan)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Tribunnews/Lendy Ramadhan)

Nama Sri Sri Mulyani Indrawati tampaknya sangat dikenal luas masyarakat Indonesia. Ia boleh dikatakan adalah senior di antara menteri Indonesia Maju karena telah menjabat sebagai menteri selama 12 tahun sejak era SBY.

Sri Mulyani kali pertama dilantik SBY menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2004, tahun terakhir Arsenal menjuarai Liga Primer Inggris ketika masih diperkuat Thiery Henry dan Robert Pires.

Di sana, Sri Mulyani hanya bertahan satu tahun karena harus bergesar ke posisi baru, menjadi Menteri Keuangan pada 7 Desember 2005. Posisi ini cukup lama ia pegang di era Kabinet Indonesia Bersatu sampai SBY yang terpilih sebagai Presiden hasil pemilihan 2009 menunjuknya kembali mengisi pos Menteri Keuangan.

Mungkin menjadi bendahara negara di era SBY adalah masa penuh tantangan bagi dirinya. Pertama, tantangan ketika Indonesia dilanda bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias (2004-2005), kemudian ia menghadapi cercaan atas kontroversi bailout Bank Century Rp 6,7 triliun.

Ini belum lagi tekanan semasa periode krisis keuangan global yang mengakibatkan pertumbuhan Indonesia melambat menjadi 4,5 persen pada 2009. Namun, wanita kelahiran Lampung ini mampu menjaga tingkat konsumsi PDB rumah tangga Indonesia naik 4,9 persen.

Istimewanya, saat beberapa kalangan dan politisi meragukan kinerjanya, Sri Mulyani justru membalikkan persepsi itu setelah terpilih sebagai Direktur Eksekutif dan Chief Operating Officer Bank Dunia yang bertanggung jawab atas operasional Bank Dunia pada 2010.

Prestasi lainnya, Sri Mulyani merupakan satu-satunya wanita Indonesia dalam daftar wanita paling berpengaruh versi majalah Forbes tahun 2012, laporan Republika.

Selama enam tahun di Bank Dunia, Sri Mulyani dipanggil pulang ke Indonesia. Jokowi memilihnya menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro yang digeser sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas pada 2016, sebaliknya Arsenal tidak sekalipun mengangkat trofi pada tahun itu.

Dalam pemerintahan Jokowi, tantangan ekonomi juga kian kompleks, terutama saat Indonesia dihantam pandemi Covid-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif pada kuartal kedua dan ketiga 2020. 

Sri Mulyani dan pejabat lainnya mesti berpikir keras untuk memulihkan perekonomian nasional, seperti juga Arsenal yang harus menemukan taktik baru menanggapi jeritan penggemarnya dengan ancaman jurang degradasi di klasemen sementara Liga Primer Inggris 2020/2021.

2. Sofyan Djalil

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil (Foto: Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil (Foto: Tribunnews/Irwan Rismawan

Menteri Jokowi yang pernah membantu pemerintahan SBY berikutnya adalah Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN.

Sofyan mengawali posisinya sebagai menteri di era SBY sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada 2004. Namun, posisinya tidak lama di sana karena dialihkan ke Menteri Negara BUMN pada 2007 yang diembannya sampai akhir masa periode pertama SBY.

Seperti Sri Mulyani, Sofyan menghadapi kondisi yang tidak terlalu mudah saat krisis keuangan global 2008, namun prestasinya dipuji karena berhasil mereformasi kementerian BUMN.

Ketika SBY terpilih lagi menjadi presiden, nama Sofyan Djalil absen dari kursi kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Pria kelahiran Aceh ini kembali mendapat tempat di kabinet saat Presiden Jokowi terpilih sebagai Presiden pada 2014 lalu. 

Di masa Jokowi, ia dipercaya untuk mengisi posisi Menteri Koordinator bidang Perekonomian, kemudian dimutasi pada 2015 menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas dan terakhir menjadi Menteri ATR/BPN dari 2016 hingga sekarang, 2020.

Di awal masa jabatan kedua Jokowi di kabinet Indonesia Maju, Sofyan ditugaskan untuk menangani isu-isu reforma agraria, redistribusi, dan pertanahan, melanjutkan tugas yang sudah ada, seperti dikutip Tempo.co.

Sofyan juga bertanggung jawab dalam proses pemindahan ibu kota baru Indonesia ke Kalimantan. Kemudian, dengan berlakunya UU Cipta Kerja, Sofyan berperan mendorong penggunaan lahan daerah dapat memberikan nilai ekonomi dan menyelesaikan masalah pendirian kawasan industri yang selama ini disesaki para spekulan.

3. Suharso Monoarfa

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (Foto: Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (Foto: Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Suharso Monoarfa tidak terlalu asing dalam kancah politik nasional, terutama dalam memantau dinamika kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekarang, Suharso mengemban posisi sebagai Ketua Umum PPP.

Di luar partai, Suharso juga menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas di kabinet Indonesia Maju.

Posisi menteri bukan kali ini dia pegang. Ia pernah menjadi Menteri Perumahan Rakyat mendampingi Presiden SBY sejak 2009. Namun, ia mengundurkan diri pada 2011 karena alasan pribadi, laporan Kompas.com.

Dalam masa jabatannya, Presiden SBY mengapresiasi pencapaian Suharso, seperti perubahan sistem subsidi KPR dan pembangunan rumah susun bagi 15.000 kepala keluarga TNI/Polri.

Sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso ikut mengambil tanggungjawab dalam mengelola rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Pulau Kalimantan bersama Sofyan Djalil.

4. Muhammad Lutfi

Menteri Perdagangan M Lutfi. (Foto: Kompas.com/Roderick Adrian Mozes)
Menteri Perdagangan M Lutfi. (Foto: Kompas.com/Roderick Adrian Mozes)

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi adalah bagian dari lingkaran kabinet Indonesia Maju ketika reshuffle kabinet pada 22 Desember 2020. Jabatan ini pernah didapatkannya semasa pemerintahan SBY.

Kala itu, ia menggantikan Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan yang mengundurkan diri pada Februari 2014 untuk fokus mengikuti konveksi Partai Demokrat dalam menentukan nama Capres.

Ketika Jokowi terpilih kali kedua sebagai Presiden, M Lutfi diisukan akan mengisi kabinet Indonesia Maju pada 2019 lalu, namun dia membantahnya.

Pada September 2020, ia diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan akhirnya dipanggil kembali ke Indonesia untuk mengatur perdagangan dalam dan luar negeri Indonesia menjadi Menteri Perdagangan.

Jokowi memberikan tiga tugas kepada Lutfi, pertama menjaga stabilitas harga dan inflasi, kedua membantu produk UMKM memasuki pasar ekspor dan mendukung perdagangan internasional Indonesia dengan pasar non-tradisional dalam rangka negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), laporan CNN Indonesia.

5. Lukman Hakim

Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim bersama Mgr. Ignatius Suharyo. (Foto: Twitter/lukmansaifuddin)
Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim bersama Mgr. Ignatius Suharyo. (Foto: Twitter/lukmansaifuddin)

Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama di kabinet Indonesia Kerja semasa periode pertama Kepresidenan Jokowi.

Sebelum membantu pemerintahan Jokowi, Lukman Hakim pernah mendampingi SBY dengan jabatan yang sama, Menteri Agama, sejak 9 Juni 2014. Saat itu, ia menggantikan Suryadharma Ali yang terlibat kasus korupsi penyelenggaraan haji.

Lima bulan lamanya dia berada di kabinet SBY. Ketika Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014, politikus PPP itu mendapat dukungan dari Achmad Basarah, Wasekjen PDIP, sebagai menteri agama karena dianggap memberikan warna empat pilar layaknya almarhum politikus senior PDIP Taufiq Kiemas.

Pengalaman tidak mengenakan pernah dihadapi Lukman Hakim dalam jabatannya, ia dimintai keterangan dalam pusaran kasus korupsi yang menimpa mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

Di akhir masa jabatan pertama Jokowi, posisinya sebagai Menteri Agama pun ikut berakhir pada 21 Oktober 2019. 

Dalam kurun waktu jabatanya, Indeks Kepuasan Haji Indonesia (IKJHI) masuk dalam kategori sangat memuaskan pada 2018 dan 2019, bahkan pada 2019 nilai IKJHI 85,91 menjadi yang tertinggi sejak 2010, laporan BPS, dikutip dari mediaindonesia.com.

Itulah deretan menteri era SBY yang kini membantu tercapainya visi-misi pemerintah Jokowi. Tampaknya pegawai Kementeriann PPN/Bappenas lebih sering mengadakan jamuan sertijab menteri baru dibanding kantor kementerian lainnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun