Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Akhir Tahun 2020: Negara Berkembang Bantu Negara Maju

23 Desember 2020   06:40 Diperbarui: 23 Desember 2020   07:17 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga medis Kuba tiba di Italia pada 13 April 2020. (Foto: Twitter/ConsulCubaRoma)

Pembatasan pergerakan dan kekhawatiran orang tertular virus corona menyebabkan Bali sepi dari keramaian yang biasa terlihat di bawah matahari.

Begitu juga dengan para pengusaha di Batam, mereka membagikan ratusan paket sembako dari Senin-Jumat untuk bisa dinikmati warga terdampak pandemi Covid-19.

Kisah kemanusiaan selama pandemi ini cukup banyak terukir untuk menggambarkan kebaikan hati orang-orang yang menutup lara sesamanya.

Kemanusiaan itu bisa lahir dari nurani bawaan, bisa pula menjadi titik balik dari perubahan yang timbul akibat guncangan pandemi Covid-19 yang hadir tiba-tiba sedari kemunculannya.

Perubahan itu terlihat pada warga Amerika Serikat yang dikenal sebagai individu liberal, yang yakin pada kemampuan diri sendiri. Begitu juga ketika orang gagal, itu merupakan tanggungjawab pribadinya semata. 

Tetapi, pandangan tersebut takluk.

Pemenang Nobel ekonomi 2020, Paul Milgrom mengatakan, selama Pandemi Covid-19, orang Amerika menyadari pentingnya intervensi pemerintah di sektor publik ketika mereka menyaksikan banyak toko ditutup dan orang-orang menganggur.

Di Inggris, penyerang Manchester United Marcus Rashford tanpa henti mengampanyekan bantuan makanan untuk jutaan anak-anak Inggris yang rentan, dari musim panas hingga memasuki musim dingin. 

Berkat jasanya, Ratu Elizabeth II menganugerahkan gelar kehormatan Member of British Empire (MBE).

Pun negara-negara maju segera tampil untuk memberikan bantuannya ke negara berkembang. Tetapi, krisis pandemi Covid-19 sulit diselesaikan bila sekadar mengukur etintas kaya dan miskin.

Kuba yang merupakan negara berkembang di perairan Karibia Amerika mencontohkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun