Mereka berjalan kaki menuju kota
Beratus-ratus ribu centimeter dilewati
Disuguhi dalam perjalanan itu: seratus unggas menyantap bangkai yang mati tidak mengenakan
Seribut menit langkah mereka sampai di pinggir kota
Akan tetapi, keduanya saling memandang sinis.
Si perempuan berkata: aku mencintaimu. Tapi aku sekarang sadar. Aku mencintaimu, dulu, karena kau pelindung yang melenyapkan ketakutanku pada binatang-binatang hutan
Si lelaki berkata pula: kau menawan saat lembah dan sungai mengalir di balik badanmu. Tapi mengapa ada pandangan lain di antara asap yang membubung pada wajahmu.
Sebelum balik badan, laki-laki itu menyampaikan: aku kira ayahku akan mengusirku pula dari hutan dengan sumpah serapah.
"Oleh sebabnya aku harus membangun hutan di kota ini."