Sebaliknya akan dilihat sebagai seorang pecundang yang turut serta membangun citra negatif Indonesia atas pembatalan sebagai tuan rumah piala dunia U20. Bahkan citra negatif terhadap Ganjar justru menjadi tranding, dibanding pelaku kontra narasi lainnya.
Malah sosok seperti Jokowi, Gibran dan Erick Tohir yang akan dikenang sebagai Patriot Bangsa. Karena konsisten terus berjuang mengawal narasi tuan rumah Piala Dunia, sebagai ajang kehormatan bangsa di mata dunia.
Meski pada akhirnya kesempatan itu lepas karena tergulung pusaran kontra narasi yang datang disaat injuri time. Dimana dalam pusaran tersebut ada keterlibatan Ganjar, sang idola kaum milenial.
Maka jika sampai saat ini Ganjar masih mendapatkan bullying dari netizen, bisa jadi butuh waktu untuk merebut kembali simpati dan empati publik terhadap dirinya. Sudah terlambat baginya untuk menarik kembali pernyataan, karena tuan rumah Indonesia sudah terlanjur dibatalkan.
Entah kiat seperti apa yang akan dilakukan Ganjar, dirinya yang lebih tahu. Selama ini Ganjar adalah sosok yang mudah melebur ditengah masyarakat. Mungkin ini saatnya Ganjar berkontemplasi sejenak atas blunder yang sudah terjadi.
Kita berharap semoga saja bullying tersebut tidak dibarengi dengan tergerusnya elektabilitas Ganjar menjelang Pilpres. Karena bisa beresiko terhadap pencalonannya sebagai Capres nantinya.