Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba, Kolaborasi Pengelolaan Destinasi Wisata dan Penyelamatan Danau Prioritas

23 September 2021   14:41 Diperbarui: 23 September 2021   14:43 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Danau Toba. Doc KOMPAS.com/Fitri Prawitasari

Jika kesadaran paradigma ini sudah membumi, maka masyarakat semakin tercerahkan dalam mengelola wisata mulai dari promosi, pelayanan hingga memenuhi selera wisatawan. Sebagaimana Bali yang tahu benar cara memanjakan dan memenuhi selera wisatawan. Terutama wisatawan mancanegara dari pelayanan hingga prasarana wisata yang tersedia.

Tentu saja kesadaran paradigma masyarakat akan terbangun jika ada penguatan dan pendampingan dari Pemda setempat. Kesadaran paling utama tentu saja menjaga kawasan Danau Toba tetap bersih, nyaman dan ramah lingkungan. Bahwa dalam pengelolaan pariwisata tidak mengabaikan aspek lingkungan hidup.

Selanjutnya masyarakat diikutsertakan dalam pengadaan sarana prasarana seperti akomodasi (home stay), rekreasi wisata,  kerajinan tangan, kuliner khas, serta ivent seni budaya dan tradisi adat setempat. Jika semua aspek ini dapat terpenuhi secara komplit, maka target MICE di Indonesia Aja terkhusus Danau Toba dapat terwujud.

Sampai disini maka peran dan kehadiran  Kemenparekraf sangat dibutuhkan dalam mendampingi dan memberi penguatan buat masyarakat dan pelaku wisata. Setelah paradigma masyarakat terbangun, maka Pemda yang Kabupatennya mendiami destinasi Danau Toba, yakni tujuh Kabupaten perlu saling berintegrasi.

Soal ini disampaikan langsung Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dalam Webinar yang digelar oleh Pewarna Indonesia belum lama ini. Menurut Bupati, integrasi antar Pemda sangat diperlukan guna mendukung konektivitas destinasi wisata Danau Toba .Tujuh Kabupaten tersebut yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Kabupaten Samosir.

Diatas kapal wisata Danau Toba saat kunjungan tahun 2016. Doc Pri
Diatas kapal wisata Danau Toba saat kunjungan tahun 2016. Doc Pri

Diantaranya menyiapkan sarana prasarana serta infrastruktur yang dibutuhkan sebagaimana yang dilakukan Pemda Tapanuli Utara. Adapun sarana yang sudah ada di masing masing Kabupaten harus lebih diperlengkapi dan dibenahi dalam menyambut wisatawan. Tentu hal ini bisa terpenuhi jika Pemda dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat guna dukungan program.

Bukan itu saja Pemda juga harus terlibat dalam menjaga kelestarian Danau Toba. Pemda Tapanuli Utara misalnya melakukan penataan terhadap karamba milik masyarakat maupun pelaku usaha  dengan perlahan mengurangi jumlah karamba yang ada. Tahun ini Pemda telah mengurangi 65 karamba dan ditargetkan bisa terus berkurang hingga 100 karamba, tujuannya guna meminimalisir dampak lingkungan kawasan Danau.

Penyelamatan Danau Toba

Akan menjadi sebuah kontradiksi, jika sebagai Destinasi Super Prioritas, ternyata Danau Toba diperhadapkan dengan kerusakan lingkungan. Bagaimana pengunjung dapat menikmati wisata yang nyaman dan ramah lingkungan, jika terganggu dengan kondisi kerusakan yang ada. Bisa bisa wisatawan merasa ilfil saat berkunjung dan enggan untuk kembali lagi.

Ini yang saya rasakan saat kunjungan pertama ke Danau Toba. Saya terkejut melihat air danau yang berwarna agak kehitaman. Mulai dari dermaga kapal hingga menyusuri danau menuju hotel tempat menginap, terlihat air danau keruh. Kondisi ini agak berbeda dengan Danau Poso yang berada di Tentena Sulawesi Tengah yang airnya jernih, hingga terlihat ikan ikan yang berenang di dalam danau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun