Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matahari Terlalu Membakar

22 Agustus 2019   23:18 Diperbarui: 22 Agustus 2019   23:36 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari terlalu membakar namun tiada dihiraukan,bukan sesuatu yang asing baginya,bekerja di bawah terik mentari yang sepertinya  senang menguarkan sinarnya

Matahari terlalu membakar,kala menyiangi atau mengairi atau mencangkuli  tanah-tanah kerontang penuh harapan

Lalu kala panen tiba,seonggok pekerjaan yang tak sanggup dikerjakannya karena tubuh rentanya,dia berikan pada tetangganya sebagai buruh tani

Mengurusi padi dari memetiki dan menuai padi hingga jadi beras nanti,pemilik penggiling keliling akan menghampiri

Matahari terlalu membakar,seperti semangatnya ,yang masih seperti panasnya sinar mentari,meski renta dan sendiri,rasa senang mengamati padi menguning,tanda panen sebentar lagi dan bisa memberi pekerjaan tetangga kanan kiri sebagai buruh tani dan memberinya hasil nanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun