Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bicara Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan dan Peran Anak Muda Indonesia

20 September 2025   10:52 Diperbarui: 20 September 2025   13:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber Talkshow "Generasi Muda & Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan" | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Serunya diversifikasi pangan

Beberapa tahun lalu, saya dan teman, lewat panduan pembimbing lapangan pada saat itu, berkeksperimen melakukan diversifikasi pangan.

Setelah mempertimbangkan sejumlah jenis panganan yang ingin kami 'rombak', akhirnya diputuskan untuk bermain-main dengan resep dan pengolahan kue sagon, salah satu kue tradisional yang berasal dari Indonesia.

Kue Sagon yang umumnya terbuat dari tepung ketan, tepung sagu atau tepung beras putih dengan campuran kelapa parut dan gula, kami olah dengan memanfaatkan tepung pisang.

Pilihan bahan dasar ini tak lain karena Indonesia menjadi negara terbesar ketiga penghasil pisang di dunia. Pun, buah ini mudah sekali ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Penelitian ini kami laksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (P2TTG) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Subang, Jawa Barat, yang kini telah dilebur menjadi organisasi riset di dalam BRIN.

Pasca melakukan berbagai percobaan perbandingan bahan dasar, kami akhirnya menemukan resep terbaik untuk bisa menikmati Kue Sagon dengan bahan dasar tepung pisang.

Cara baru menikmati camilan tradisional dengan memberdayakan petani pisang, menambah nilai ekonomi pisang, memberdayakan produsennya, serta meningkatkan nutrisi konsumen Kue Sagon pula.

Jika harus bicara soal perbandingan, pisang menjadi bahan pangan yang menyediakan nutrisi yang lebih kompleks seperti Serat, Vitamin, Mineral dan Karbohidrat. Sedangkan tiga bahan utama yang umum digunakan untuk mengolah Kue Sagon selama ini, lebih didominasi dengan kalori dan Karbohidrat meski Sagu sebenarnya memiliki sedikit Protein sedangkan beras kehilangan banyak Serat dan mikronutriennya saat proses pengolahan berlangsung.

Mumet, tentu. Tapi eksperimen ini cukup menyenangkan karena jadi pengalaman pertama dalam pelaksanaan R&D pangan sekaligus menjadi bukti, bahwa melakukan  diversifikasi pangan ternyata bisa menghadirkan panganan baru dari 'stock' lama dengan rasa yang kurang lebih sama, namun dengan nutrisi yang berbeda dalam konteks yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun