3. Harus selalu stand by di dekat talent
Selama proses syuting belum selesai, maka tugas MUA pun bisa dibilang belum juga usai. Sebab keduanya berjalan beriringan.
Ada masa kehadiran MUA bukan hanya soal hadir untuk memoles make up saja, tapi juga memberikan efek lelah, keringat bahkan sakit pada talent.
Ada satu momen menarik juga saat proses syuting tokoh utama.
Kala itu scene yang diambil siang hari dan ceritanya tokoh tersebut sedang kepanasan. Umumnya, kondisi panas akan membuat seseorang berkeringat. Ketika proses syuting ini berlangsung, rupanya tak cukup dengan sekali syuting saja. Dan itu bolak balik membuat saya harus spray air mineral ke wajah dan ke beberapa bagian pakaian si tokoh untuk memberikan efek berkeringat yang ingin ditampilkan di layar kaca.
Kebetulan saya bertubuh kecil dan tokoh utama badannya cukup tinggi. Beliau beberapa kali harus menunduk agar spray air tepat sasaran. Rasanya saya mirip seperti MUA MUA di film-film besar dengan artis-artis besar hanya gara-gara urusan spray air ini. Tapi bagi penikmat drama-drama Korea, cuplikan-cuplikan behind the scene (bts) mereka sering sekali menampilkan bts demikian, ketika talent harus menunduk agar MUA bisa mengoptimalkan penampilannya. And I got my own experience!
Saya berdoa ini menjadi afirmasi yang baik untuk diri saya sendiri pun untuk para tokoh, crew, sutradara, produser dan seluruh tim yang terlibat untuk bisa menghasilkan karya yang lebih besar lagi di kemudian hari.
4. Prepare lebih dari satu
Menjadi seorang MUA berarti harus memahami scene per scene yang membutuhkan produk kecantikan atau yang berkaitan dengan hal tersebut.
Adegan lainnya yang cukup berkesan adalah ketika syuting adegan tiga tokoh perempuan dari tiga generasi berbeda sedang menggunakan sheet mask secara bersamaan, aku bawa pas 3 pcs produk. Kupikir ya sesuai kebutuhan saja.