Mohon tunggu...
Een Irawan Putra
Een Irawan Putra Mohon Tunggu... Editor - "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (Al-Anbiya' 107)

Bersuaralah untuk kelestarian alam dan keselamatan lingkungan. Cintai sungai dan air bersih. Indonesia butuh perhatian dan aksi nyata!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Doni Monardo (3): Pindah ke Bandung

27 Juli 2021   10:41 Diperbarui: 27 Juli 2021   11:15 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo bersama Mayjen TNI Doni Monardo di Situ Cisanti, Hulu DAS Citarum. Dok. Kodam III/Siliwangi

Setelah mendengar berbagai masukan, ia mengundang beberapa pakar dan ahli hukum. Meminta masukan untuk merancang draft Peraturan Presiden untuk menjalankan program ini. Sekaligus menjadi dasar hukum bagi anggota TNI untuk membantu menyelamatkan DAS Citarum.

"Di Jawa Barat ini ada Gunung Gede Pangrango, Ada Gunung Halimun Salak. Ada DAS Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Cisadane. Puluhan juta penduduk di DKI Jakarta dan Jawa Barat sangat bergantung padanya. Namun kondisinya sangat memprihatinkan. Sudah sangat kritis. Kita tidak lagi berperang dengan senjata, tapi kita akan berperang dengan kerusakan ekosistem. Inilah yang akan saya perangi"

Sebenarnya, sekitar dua minggu menjabat Pangdam, seorang pejabat di Istana Negara menghubunginya. Menyampaikan bahwa ia harus segera bergeser, naik bintang tiga dan menempati sebuah posisi baru. 

Namun, ia menyampaikan permohonan untuk bisa diberikan waktu untuk menjalankan program penyelamatan DAS Citarum. Mungkin di dalam hati, sang pejabat bilang begini "Ditawari bintang tiga, kok malah ngga mau".

Berkali-kali ia turun ke Citarum, mulai dari hulu hingga hilir. Melakukan pemantauan udara dengan helikopter. Serta terus-menerus bertemu dengan berbagai macam kelompok masyarakat. 

Meminta dukungan berbagai kalangan pejabat negara. Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Bandung, ia menyampaikan niatnya untuk menyelamatkan Citarum. Bahkan dengan fasih ia menyampaikan apa saja permasalahannya, kenapa harus segera diselamatkan dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan.

Tidak hanya Presiden Jokowi, beberapa tokoh-tokoh politik dan pejabat negara ia temui. Mencoba menjelaskan kenapa Citarum perlu mendapatkan perhatian dan memohon restu untuk bisa dibenahi.

Ratas di Grha Wiksa Putlisbang PUPR untuk membahas penantaan DAS Citarum. Dok. Sekretariat Presiden
Ratas di Grha Wiksa Putlisbang PUPR untuk membahas penantaan DAS Citarum. Dok. Sekretariat Presiden

Pada kunjungan ke Bandung berikutnya tanggal 16 Januari 2018, Presiden membuat rapat terbatas (ratas) tingkat menteri sekaligus bertemu dengan para pemerhati lingkungan khusus untuk membahas permasalahan DAS Citarum. Saya ikut hadir pada ratas yang dilaksanakan di Grha Wiksa Putlisbang PUPR tersebut. 

Kepada Kepala KSP (saat itu) Teten Masduki dan Menteri LHK Siti Nurbaya, saya menyampaikan, seharusnya jika memang akan mengeluarkan Perpres untuk Citarum, saya harap Perpres tersebut tidak hanya untuk Citarum, namun setidaknya mencakup 14 DAS Prioritas Nawa Cita. Mereka menyampaikan nanti akan terlalu luas, dicoba dulu untuk Citarum.

Tanggal 22 Februari 2018, Presiden Jokowi mengunjungi Cisanti, Hulu Citarum. Selain menanam pohon manglid, Presiden juga mendeklarasikan program Citarum, dan ia akan komit mendukung penuh program ini. Targetnya tujuh tahun DAS Citarum akan berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun