Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Pilpres di Mata Orang Awam

18 Januari 2019   23:03 Diperbarui: 18 Januari 2019   23:30 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, nonton bareng Pilpres. Foto | Tempo.co.id

Sedangkan Prabowo menyebut kasus kepala desa yang dikriminalisasi lantaran disebutnya mendukung parslon 02.

Tapi tidak bagi Bang Ace. Justru Prabowo yang unggul. Alasan paling mendasar adalah keberanian Prabowo menyatakan dirinya paling tahu bagaimana cara menanggulangi terorisme di Tanah Air.

Prabowo punya pengalaman di bidang ini. Dia punya karir militer dan tahu persis solusinya, ungkap Ace.

Alasan Ace dipatahkan Bang Dul. Katanya, pengalaman tak cukup. Kalau seorang presiden, bukan soal pengalaman. Solusi lebih penting. Terpenting sekarang adalah penjelasan dengan solusinya. Tentu saja penjelasan  Ma'ruf Amin lebih jlas dan lengkap. Baik dari sisi agama maupun cara pencegahannya dengan pendekatan ekonomi.

Perdebatan Bang Dul dan Ace makin seru. Sementara di layar kaca tengah berlangsung paslon 01 dan 02 usai acara tengah bersalaman dan saling berpelukan akrab.

"Lihat, tuh. Paslon-paslon yang berdebat sudah akur lagi," pinta penulis agar kedua abang-abang itu juga ikut akur. Tidak lagi harus terbawa ke dalam suasana debat lagi.

**

Berbeda dengan para penjual sayuran keliling rumah. Ibu Fatimah menilai debat Pilpres, Kamis malam, (17/1/2019), tidak seru. Bukan ia tak paham pembicaraan dalam debat, tapi jalannya acara itu seperti lomba cepat cermat antarsekolah.

Wah, kebangetan si ibu ini. Acara keren itu dibandingkan lomba cepat cermat yang pada zamannya ditayangkan di TV yang masih hitam-putih.

Dulu, ketika anaknya masih duduk di sekolah lanjutan pertama, ia ikut lomba seperti itu. Cuma bedanya, pesertanya. Ini kan debat Pilpres, sedangkan anaknya dulu juga menjawab pertanyaan yang diundi dulu.

Fatimah berharap debat berikutnya bisa membawa ke dalam suasana keseruan. Misalnya pesertanya dapat menjelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana. Jadi, orang yang pendidikannya rendah seperti dirinya bisa memahami isi perdebatan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun