Memang, orang kalangan akademik, Â kalau disisipi bahasa asing kedengarannya bagus dan dapat dimaknai yang bersangkutan lebih intelek.
"Tapi, ini kan menyangkut nasib orang orang banyak ke depan. Mereka harus paham isi pembicaraannya secara utuh," kata Fatimah.
Sayang, penulis tak mampu mengoreksi penjelasan darinya lebih jauh. Fatimah terburu-buru mendorong gerobak sayur nya sambil berucap, sayuran bisa cepat layu kalau terus bicarakan debat Pilpres yang tak kunjung selesai.
"Tak penting. Itu tidak bikin orang kenyang, kok?"
"Penting duitnya, mas!" kata Fatimah lagi sambil berteriak, "sayur.... sayur... sayur segar."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!