Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lukisan Masa Laluku di Rumah Makan Rentak Melayu

27 Agustus 2016   14:13 Diperbarui: 28 Agustus 2016   04:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan gangsing di Tanah Melayu, pun kini mulai langka. Perlu pelestarian

Kupandangi lukisan para pemuda Melayu tengah bermain gangsing (panggal, Jakarta) di Rumah Makan Rentak Melayu, Batam. Sementara masakan khas daerah itu yang kuambil dengan cara prasmanan tak segera kusantap.

Ikan asam pedas: ikan sembing, ikan lebam dan ikan pari tersaji dengan kombinasi sayuran toge, terong dan sejumlah makanan lainnya menantang untuk disantap.

Aku tertarik masakan asam pedas ikan pari. Kuambil dengan mangkok. Lalu, sayuran toge dan terong rong diambil secukupnya agar makanan punya citra rasa menarik itu dapat disantap lebih nikmat. Kupikir, ini makanan langka dan sulit ditemukan di Jakarta.

Lagi-lagi, ketika hendak menyuap, mata kembali ke arah lukisan para pemuda Melayu tengah bermain gangsing. Ketimbang kehilangan momen, nasi dan lauk pauk sejenak kulupakan tergeletak di atas meja. Aku segera mengambil gambar yang terpampang di warung makan melayu itu.

Rumah makan Melayu Rentak, banyak diminati turis domistik dan mancanegara
Rumah makan Melayu Rentak, banyak diminati turis domistik dan mancanegara
Sambil memotret, pikiranku menerawang jauh ke masa kecil. Sungguh indah. Bermain gangsing bersama teman sepulang dari sekolah.

Dulu, ketika aku masih kecil dan sering ingusan, di kawasan Pisangan Lama - tak jauh dari lokas sekolahku - SD Baluel Pasar Enjo - sering dijumpai anak-anak masih gemar bermain panggal atau gangsing.  Permainan "adu gangsing", dilakukan dengan cara ketika satu gangsing berputar diadu atau ditimpa dengan putaran gangsing lain yang dijatuhkan oleh pihak lawan.

Asam pedas ikan pari, khass melayu. Sedap.
Asam pedas ikan pari, khass melayu. Sedap.
Gangsing dapat berputar di lantai dengan cara melilitkan seutas tali pada permukaannya. Tentu saja, gangsing yang putarannya lemah terpental. Tapi, itu bukan berarti kalah. Yang dicari sebagai gangsing kalah adalah ketika gangsing yang ditimpa gangsing lain terdapat "luka" atau gimpal.

Di sebelah pasar Enjo, Jalan Malino - yang kemudian belakangan ini dikenal sebagai pasar kaget, anak-anak SD Baluel, salah satu gedung sekolah bangunan Belanda di Jakarta, banyak anak bermain gangsing.

Mereka nampak ceria. Satu sama lain bermain penuh persahabatan dengan sesekali ditimpali suara ejekan bagi pemain gangsing yang dinyatakan kalah.

Kini  di tanah Melayu, Batam, Kepulauan Riau, jenis permainan ini tergolong langka. Sedangkan di kota Metropolitan, seperti Jakarti, praktis sudah tidak ada lagi. Tergilas oleh game online yang dimainkan anak-anak di warung internet

Permaianan gangsing di beberapa pulau Provinsi Riau Keulauan,  masih ada. Itu ditandai masih adanya fastival gangsing dengan hadiah menggiurkan. Dan sejatinya, untuk mempertahankan permainan ini, tentu para pemangku adat setempa penting untuk melestarikannya. Terutama dari Dinas Pariwisata setempat, sebagai daya pikat bagi turis mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun