Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Literasi Digital Menyambut Era Disrupsi

20 Oktober 2021   21:28 Diperbarui: 22 Oktober 2021   13:00 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Era Disrupsi (sumber: shutterstock via kompas.com)

1. Pemahaman

Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami informasi yang diberikan media, baik secara implisit ataupun eksplisit. Ini berarti masyarakat harus bisa mencari tahu sumber informasi apakah bisa dipercaya atau tidak. Informasi tersebut memiliki data pendukung sebagai suatu kebenaran. 

Masyarakat harus mampu menyeleksi informasi yang diterima sehingga tidak termakan hoax. Dalam hal disrupsi teknologi digital pemahaman ini digunakan sebagai filtrasi untuk memilih platform teknologi digital yang ingin digunakan. 

Sebagai contoh beberapa kasus pinjaman online yang menjerat masyarakat Indonesia. Hal ini karena masyarakat kurang paham dengan platform pinjaman online yang mereka pakai.

2. Saling ketergantungan

Artinya antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan. Media yang ada harus saling berdampingan serta melengkapi antara satu sama lain. 

Sebagai masyarakat yang melek digital pasti tahu bagaimana hubungan antara platfrom digital yang satu dengan yang lain. Misalnya platform belanja online yang juga  bergantung pada platform pembayaran online. Pembelian pada platform lazada bisa dibayar melalui platform pembayaran ovo.

3. Faktor sosial

Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat. Karena keberhasilan jangka panjang media ditentukan oleh pembagi serta penerima informasi. Dalam hal disrupsi teknologi digital peran masyarakat dalam mengontrolnya sangatlah penting.

Beberapa contoh bila ada aplikasi digital yang dianggap merugikan, masyarakat baik secara personal maupun kelompok melaporkan kepada pihak berwajib, saling memberikan informasi tentang platform teknologi digital yang baik dan layak digunakan. 

Apapapun, baik itu platform teknologi digital di bidang pendidikan maupun tranportasi harus tetap mendapatkan kontrol dari masyarakat. Agar disrupsi teknologi digital tidak membahayakan keselamatan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun