Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Otoritas Megawati, Atur Petugas Partai

21 Juni 2022   17:33 Diperbarui: 21 Juni 2022   17:56 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnputri dan Presiden Joko Widodo. (Foto: PDI Perjuangan/Instagram puanmaharani)

Nasdem tampaknya butuh gebrakan agar bisa mengembalikan pamor dalam Pemilu 2019. Apakah dengan strategi Surya Paloh menempatkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan jenderal aktif Andika Perkasa sebagai balon capres bisa kembali mendongkrak partai yang memiliki gedung partai terbaik Nasdem Tower? Waktu akan menilai.

Kembali kepada parpol keluarga, hari ini PDIP menggelar Rakernas. Megawati memberikan arahan dalam pembukaan yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Bahkan, sebelum acara dimulai, Puan Maharani mengunggah pertemuan antara Mega dan Jokowi.

Sekilas dari video yang diunggah Puan menunjukkan Jokowi menghadap Megawati. Ia tak lebih sebagai petugas partai saat ada di markas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu. Hal itu, menggambarkan bagaimana, presiden bukan merupakan pucuk tetapi masih ada yang lebih tinggi yaitu pemilik partai.

"Di ruangan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati, sesaat sebelum pembukaan Rakernas PDI Perjuangan kami ngobrol santai, diskusi ringan sambil selfie bersama Ibu Mega, Pak Jokowi @jokowi dan Mas Nanan," tulis Puan melalui akun Instagramnya, @puanmaharani, Selasa (21/6/2022).

Dalam video itu, Jokowi yang duduk di kursi sederhana bagai menghadap Mega. Dalam video tampak kaki kanan Jokowi sempat menghentak lantai, gerakan yang mungkin hanya bisa diterjemahkan oleh pengamat gestur dan psikologi. Namun, Jokowi tetap tenang, ia sempat melambaikan tangan kepada Puan yang tengah memvideokan pertemuan itu.

Pidato Megawati dalam acara rakernas itu juga menunjukkan penegasan mengenai posisi ketua umum, yang sejak awal mendirikan partai dari partai sandal jepit menjadi partai yang selalu menang dalam berbagai survei, juga menang nyata dalam pemilu.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam rakernas PDIP, di Lenteng Agung. (Foto: PDI Perjuangan)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato dalam rakernas PDIP, di Lenteng Agung. (Foto: PDI Perjuangan)
Diksi 'out' disampaikan berulang ketika Mega mengecam kader yang hanya mencari zona nyaman dalam berpolitik tetapi tidak berkerja nyata untuk rakyat. Mega lontarkan juga ketika mengomentari hak prerogatif untuk menentukan capres. Ia meminta kader yang main dua kaki untuk keluar.

Demikian pula untuk sikap dan perilaku kader-kader, Mega mempunyai otoritas mutlak meski pedoman-pedoman sudah digariskan partai. Kewenangan pribadi yang sebenarnya bisa diterjemahkan sebagai pilih kasih.

Misalnya, ketika harus menilai sikap FX Hadi Rudyatmo yang sebenarnya nakal bagi partai, terkait pembelaannya terhadap Ganjar Pranowo. Namun, siapapun tidak boleh menyentuhnya. Juga beberapa nama yang ia sebutkan, karena mereka adalah sosok-sosok yang pernah bersama Mega dalam masa susah berpartai di bawah tindaasan Orde baru.

Hal itu yang menunjukkan bahwa kader partai banteng adalah petugas partai, juga berlaku bagi Jokowi yang sudah menjadi presiden. Artinya, hingga berakhir tugas sebagai presiden masih merupakan petugas partai, jika bertindak di luar kepentingan partai, bisa saja Mega bersikap. Semua itu berujung pada keputusan pribadi Mega. Hitam putih suatu hal menjadi kewenangan mutlak yang tak bisa diganggu gugat. 

PDIP sangat berhasil memadukan kapasitas sebagai organisasi modern sekaligus berpatron pada satu sosok sentral yaitu Megawati. Meski memperoleh ISO dalam hal pengelolaan organisasi politik, tetaplah keputusan bukan semata berdasar hasil perdebatan dan pemungutan suara, tetapi bermuara pada satu tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun