Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tottenham Mampu Tumbangkan Liverpool, Tapi...

1 Juni 2019   07:46 Diperbarui: 1 Juni 2019   10:04 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pochettino memiliki rekor buruk menghadapi Juergen Klopp. Dari Sembilan pertemuan, dia hanya sekali menang (4-1, pada 22 Oktober 2017), empat imbang dan empat kali kalah. 

Tapi dia menyatakan bahwa laga final berbeda dengan pertandingan reguler. Keduanya pun belum pernah beradu taktik dalam sebuah pertandingan final. 

Tapi pria Argentina itu terus mengalami peningkatan saat bentrok dengan Klopp. Tim racikannya mampu mengimbangi Liverpool kendati dengan skuad yg lebih "murah". 

Mari kita tengok fakta dua pertemuan terakhir di Liga Premier Inggris musim ini, masing-masing pada 15 September 2018 di Wembley dan 31 Maret 2019 di Anfield. 

Memang, Liverpool selalu menang dengan skor identik 2-1. Tapi keseluruhan statistik kedua pertandingan itu, Tottenham justru unggul penguasaan bola. Sayangnya mereka kurang efektif, terlihat dari jumlah tembakan dan tentu saja jumlah gol sebagai penentuan pemenang. 

Mungkin Pachettino belum menemukan taktik terbaik untuk mengalahkan strategi Klopp. Atau bisa saja Son Heung-Min dkk kurang beruntung dalam kedua pertemuan terakhir itu.

Pada laga pertama di Wembley, penguasaan bola Tottenham sangat dominan, mencapai 60 persen berbanding 40 persen milik Liverpool. 

Saat di Anfield, Tottenham masih dominan dengan 52:48. Jika digabungkan, Tottenham unggul 56:44. Total mereka melakukan 1.034 operan dalam kedua laga itu, berbanding 801 milik Liverpool. 

Hanya saja, Tottenham kalah dalam total tembakan (22) dan hanya mencatat 5 on target. Sementara Liverpool melakukan 31 attemps (13 on target). 

Bahkan, pada laga kedua, satu dari dua gol Liverpool berasal dari gol bunuh diri Toby Alderweireld. Gol ini tercipta lantaran tepisan Lloris atas umpan silang Mohamed Salah justru membentur tubuh Alderweireld lalu masuk gawang sendiri.

Rekaman angka-angka di atas menunjukkan bahwa tak mudah bagi skuad besutan Juergen Klopp untuk mengatasi perlawanan anak-anak asuh Mauricio Pochettino. Tentu saja sang juru taktik asal Argentina sudah berkaca dari dua laga terakhir untuk menemukan ramuan terbaik mengatasi sang rival asal Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun