Kau selalu mencela di setiap ujarmu
Di depan berkata baik di belakang kau cela sejawatmu
Timbulkan keangkaraan di setiap tempat
Munculkan perpecahan di setiap pijakan kakimu
Ujaranmu menghembuskan angin syurga yang berujung panasnya neraka
Merasa benar dan suci dalam setiap derap langkahmu
Di matamu setiap orang tercela
Tapi bermanis kata di depan orang
Nanar matamu menyengat sanubari
menampakkan kesenduan yang menghanyutkan
Menenggelamkan kebaikan yang diterima
memecahkan rasa kebersamaan yang ada
Sudah terngiang kau akan memecah belah adu domba
namun, rasanya tak percaya kau mampu melakukannya
Berujar tak baik di depan semua orang
Akibat salah sekali, ribuan kebaikan tercampakkan
Khilaf sekali, rentetan kebencian menghujam
Tak menyadari, Engkau juga tak layak jadi panutan...
Kenanga, 12 Nopember 2017