Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Malam Jumat (11)

22 November 2019   19:54 Diperbarui: 27 November 2019   20:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Semua ini untuk apa?" Aku pun membuka pembicaraan setelah Wati meletakkan sesaji di aula desa.

"Dilarung ke sungai."

"Apa!? Jadi bukan untuk dimakan warga?"

"Nggak. Nggak boleh. Ini persembahan buat penghuni hutan. Jadi kita tak boleh memakannya."

"Mubazir." Aku menggerutu.

"Apa?"

"Nggak. Nggak apa apa. Kamu cantik hari ini." Aku pun mengalihkan pembicaraan itu.

"Nggak usah ngegombal." Wati tertunduk malu.

"Beneran. Dengan rambut terurai begini, kamu terlihat lebih anggun."

"Ayo ikut aku!" Wati mengajakku ke suatu tempat di samping aula.

"Aku mau kamu pakai ini." Tangannya mengambil sesuatu dari balik ikatan kain kuning di pinggangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun