Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asa yang Tak Terpenuhi

26 September 2019   21:00 Diperbarui: 27 September 2019   08:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tahu ada amarah dalam dirimu. Ketika mimpi terputus sebab tajamnya kepentingan. Dimana asa yang dititipkan pada langit malam, terhempas berdarah di tanah fajar. Perih dan tersakiti. Seperti memercik asam pada sayatan belati.

Tuhan pun tahu ada kebencian yang beranak pinak dalam diri. Ketika mendendangkan nyanyian nyanyian pengharapan. Namun tak jua mau didengarkan. Entah karena tuli atau tak mau perduli? Membabat habis hati nurani hingga tak ada lagi yang berarti.

Tapi tanyakanlah pada hati. Bisakah akar kecerobohan menopang keberhasilan? Dapatkah tajuk keangkuhan melindungi kesuksesan? Mampukan helai ketamakan bertahan pada ranting ranting keabadian? Tak akan. Karena yang Esa Maha Adil.

Tak akan rela Tuhan meninggalkanmu di titik terendah hidupmu. Ketika kedua matamu menangisi penyesalan. Ketika sepasang tanganmu memohon pengampunan. Ketika hatimu dihiasi keikhlasan. Yakinlah, esok kan lebih baik bagi impianmu.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 26 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun