Sebagai contoh, di pedesaan pada negara-negara berkembang, peran wanita dalam bisnis pada umumnya masih relatif kecil. Sebaliknya, di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris, peran wanita di dunia bisnis sudah cukup besar.
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau wanita-wanita di negara maju banyak yang memegang posisi strategis dalam perusahaan.
Ketiga, pengambilan keputusan.
Di sebagian besar negara maju, seperti Kanada dan AS, pengambilan keputusan dilakukan secara cepat, tak terkecuali untuk sebuah keputusan yang sangat penting sekali pun.
Akan tetapi, beberapa negara maju, seperti Jepang dan Amerika Latin, pada umumnya diketahui lebih lambat dalam mengambil keputusan sehingga memakan lebih banyak waktu.
Keempat, konsep waktu.
Sebagian besar penduduk di negara-negara maju memandang bahwa waktu demikian berharga. Oleh karena itu ada istilah time is money. Itulah sebabnya para eksekutif di AS dan Jerman membuat keputusan rencana bisnis dalam waktu yang cepat.
Mereka memandang waktu itu sangat terbatas sehingga mesti dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya dalam pengambilan keputusan, dalam berkomunikasi pun orang di kedua negara tersebut cenderung to the point, langsung ke pokok persoalan.
Kelima, konsep jarak dalam berkomunikasi.
Soal jarak dalam komunikasi bisnis di setiap negara berbeda-beda. Ini adalah persoalan budaya setempat sehingga para pebisnis mesti menyesuaikan diri.
Ada literatur yang mencontohkan, di Kanada dan AS, jarak komunikasi tatap muka secara langsung yang biasa dilakukan berjarak 5 feet dari lawan bicara.